Guru Besar IPB Ingatkan Pengelolaan Pertanian oleh Koperasi Bukan Perusahaan Besar

Jakarta (24/9) - Guru Besar Ilmu Ekonomi IPB Firdaus menyebutkan bahwa Sistem Resi Gudang (SRG) belum optimal karena tidak jalannya kelembagaan petani.

"Tadi Ustaz Sohibul Iman bicara tentang SRG. Ya memang belum optimal. Di tengah pandemi ini yang membantu petani kopi di Aceh, petani beras di Lampung dan juga SRG tidak jalan karena kelembagaan petani," kata dia dalam FGD Ketahanan Pangan Nasional yang diadakan Bidang Pekerja Petani dan Nelayan DPP PKS dengan judul "Ironi Petani, Pahlawan Pangan dan Ekonomi di Era Pandemi", Kamis (24/9/2020).

Firdaus menyebutkan juga bahwa kuncinya bukan dikelola oleh perusahaan swasta besar, melainkan koperasi. "Satu kata kuncinya yang tidak bisa kita lupakan adalah koperasi. Dari, oleh dan untuk petani. Jadi ini bukan sesuatu yang dikelola oleh perusahaan besar," kata dia menambahkan.

"Betul apa yang disampaikan oleh Pak Suswono (Menteri Sosial 2009-2014) bahwa kita tinggal menjalankan saja prolegnas karena sudah dibikin sangat baik. Contoh di PP 18 2020 di lampiran tiga, itu bisa dipelajari, panjangnya 1200an halaman itu ada korporasi petani," ujar dia.

Jadi ia menekankan seperti yang dikatakan PKS 'udah deh kita fokus ke sini' yakni prolegnas. Itu sejalan dengan UU 19/2013 tentang perlindungan petani. Karena di situ dikatakan bahwa pemerintah memang harus mengembangkan kawasan.

"Dengan kawasan itu makan pemerintah akan menjamin pasar. Ini ada di UU 19/2013. Tapi klausulnya itu yang berada dalam kawasan. Makanya ini dijalankan secara paralel," ujar dia.