Anggota DPRD FPKS Kabupaten Takalar: Sulitnya Akses Permodalan Jadikan Nelayan Belum Bisa Sejahtera

Takalar -- Anggota DPRD Takalar Sulawesi Selatan Ahmad Jais memaparkan beberapa isu dan permasalahan kegiatan perikanan di Indonesia dalam acara Young Legislators Talks yang bertema "Dari Pencurian Ikan Hingga Ekspor Benur: Mengurai Sengkarut Kebijakan Perikanan", Senin (31/08/2020).

"Selama ini nelayan kita sebenarnya terlalu di marginalkan. Permasalahan yang mereka dapati yaitu kurangnya akses permodalan sehingga mereka lebih meminjam ke rentenir. Ini membuat nelayan kita tidak sejahtera," tutur Jais.

Akibat akses permodalan yang sulit, Jais menghubungkan permasalah tersebut dengan aspek sosial yang diterima oleh para nelayan, yakni kendala mereka dalam membiayai pendidikan untuk anak-anaknya sebab terikat permodalan dengan para rentenir.

"Karena dari segi ini dengan terikatnya nelayan kita dengan rentenir tadi, mereka tidak bisa membiayai pendidikan anak-anaknya. Sehingga otomatis nelayan tersebut, anak nelayan tersebut tidak bisa melanjutkan sekolah," jelas Jais.

Penegakkan hukum juga perlu dicermati, lanjut Jais. Masing-masing peraturan daerah saling melarang daerah lain untuk menangkap ikan itu menjadi problem tersendiri.

"Ini juga menjadi catatan, masa kita menangkap ikan di satu NKRI tetapi ada sedikit gejolaknya di laut. Ini harus diperjelas dengan penegakkan hukum," ujar lelaki yang seringkali berkecimpung di dunia perikanan ini.