Aher Sidak Satgas yang Ronda Malam
Kota Bandung ( 16/8) - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher), bersama Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar melakukan inspeksi mendadak terhadap satgas yang setiap malamnya bertugas menjaga kantor Dinas Peternakan (Disnak) Jawa Barat.
Pada sidak tersebut, Aher datang memberikan spirit bela negara, pada para satgas yang terdiri dari 5 - 10 orang, yang berjaga setiap malamnya. Anggota Satgas merupakan sejumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) dari setiap Organisasi Perangkat daerah (OPD) yang secara bergiliran (tiap OPD dua kali sebulan) mendapat tugas/ piket jaga kantor disnak.
Kantor dinas tersebut seperti diketahui digugat oleh pihak ahli waris Raden Adikoesoemah. Maka, 'ronda malam' rutin dilaksanakan PNS guna mencegah penyerobotan dari pihak ahli waris.
"Sidak ini tentu, kita kan memberi semangat kelada satgas yang berasal dari OPD, dinas, dan badan di Jawa Barat. Kita berikan spirit bela negara, bela tanah negara. Tiap malam 5- 10 orang masing- masing Dinas berjaga disini jangan sampai ada pihak yang menyerobot lahan ini," ungkap Aher, di Kantor Disnak Jabar. pada Senin (15/8/16) malam di Jl. Insinyur Haji Djuanda No.358, Dago, Coblong, Kota Bandung.
Aher mengatakan pihaknya akan terus memperjuangkan hak kepemilikan lahan seluas 2.900 meter persegi, yang sudah sejak awal 1990 dihuni kantor Dinas Peternakan ini.
Lanjut Aher, meskipun saat ini legitimasi kepemilikan lahan ini sudah sepenuhnya milik Jabar, namun lahan ini masih harus terus diperjuangkan baik secara hukum, ataupun dengan penjagaan seperti saat ini. Sang penggugat yang mengaku ahli waris Raden Adikoesoemah, masih terus bersikukuh dengan klaim mereka atas kepemilikan lahan tersebut.
Kronologisnya, pada tahun 2003, pihak Pengadilan Negeri (PN) Bandung telah memutuskan bahwa pihak ahli waris yang menggugat tanah tersebut dinyatakan 'error in objecto,' alias salah persil. Persil yang diputuskan Peninjauan Kembali (PK) Mahkamah Agung adalah persil 46. Sementara Disnak Jabar merupakan persil 24.
"Oleh karena ada error in objecto, kesalahan objek, perbedaan persil. Maka konsekuensi logisnya yaitu, tidak bisa dieksekusi," kata Aher.
Atas dasar tersebut, Aher menyatakan akan terus meningkatkan koordinasi dengan seluruh jajaran Muspida, kuasa hukum, serta pihak kejaksaan, sebagai pengacara negara untuk mempertahankan aset Pemerintah Provinsi Jawa Barat tersebut.
Kepada satgas yang tengah menunaikan tugas 'ronda'-nya, Aher berpesan untuk terus waspada. "Harus jelas siapa yang masuk ke dalam kantor itu. Harus ada pemeriksaan dulu, pegawai sini atau bukan, yang jaga atau bukan, Pol PP atau bukan, apa tujuannya," pesan Aher.
Bahkan, Aher pun menyatakan kesiapannya mengikuti 'ronda' ini.
"Oke siap, tapi jangan sekarang ya," kata Aher.