Uluputty Resmikan Sumur Artesis Bagi Sekolah dan Warga Ambon

Ambon -- Anggota DPR RI Frasksi Partai Keadilan Sejahtera Saadiyah Uluputty meresmikan sumur artesis bantuan Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di SD-SMP Yayasan Cendikia Ambon, Kota Ambon, Kamis (04/03/2021).

Dalam sambutannya, Uluputty menyampaikan bahwa program air bersih untuk sekolah sangat bermanfaat terutama untuk sekolah full day school, untuk kebutuhan MCK, wudhu, juga air minum siswa.

"Bahkan jika ada program yang terintegrasi dengan kegiatan ekstrakurikuler renang, bisa juga dibangun fasilitas kolam renang di sekolah," tambah Uluputty.

Selain itu, Srikandi Maluku ini juga berharap bahwa sumur yang telah ada ini dapat dimanfaatkan juga oleh masyarakat sekitar sekolah, guna mengatasi kelangkaan air bersih yang sedang terjadi.

“Masyarakat sekitar sekolah Cendekia juga bisa menikmati program sumur artesis ini. Olehnya itu, hendaknya ada penampung air di depan sekolah yang terhubung ke masyarakat. Agar masyarakat bisa merasakan manfaatnya,” jelasnya.

Menutup sambutannya, Wakil Ketua BPW Indonesia Timur DPP PKS ini mengajak semua hadirin yang hadir untuk bisa menjaga dan merawat sumur dengan sebaik-baiknya demi anak cucu ke depan.

“Hendaknya semua pihak bisa menjaga dan merawat air artesis ini, dengan penggunaan hemat energi air, dan juga penanaman pohon secara berkelanjutan di lingkungan sekolah maupun di area-area kosong, agar pohon bisa melindungi mata air demi kesinambungan anak cucu mendatang,” harapnya.

Untuk diketahui bahwa pembuatan sumur artesis ini adalah sumur kedelapan yang dibangun di Maluku tahun 2019 realisasi tahun 2020, melalui Badan Geologi Kementerian ESDM, atas kesepakatan bersama Komisi VII DPR RI dengan Menteri ESDM dalam Rapat Kerja antara Kementerian ESDM dengan Komisi VII DPR RI.

Sebelumnya program penyediaan air bersih melalui pengeboran sumur dalam Kementerian ESDM sudah dimulai sejak awal 2000, dan terhitung 2005 hingga 2018 sudah dibangun 2.288 unit sumur artesis dengan kapasitas debit air bersih mencapai 144,4 juta M3/tahun untuk melayani masyarakat 6,6 juta jiwa masyarakat di daerah sulit air bersih, yang tersebar di 33 provinsi dan 312 kabupaten/kota.