Presiden PKS Suarakan Aspirasi Korban Banjir: Normalkan Listrik dan Penataan Sungai

Presiden Partai Keadilan Sejahtera Mohamad Sohibul Iman serap aspirasi warga Cipinang Melayu, Jumat (03/01/2020). (Donny/PKSFoto)
Presiden Partai Keadilan Sejahtera Mohamad Sohibul Iman serap aspirasi warga Cipinang Melayu, Jumat (03/01/2020). (Donny/PKSFoto)

Jakarta -- Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman sampaikan aspirasi warga kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makassar, Jakarta Timur usai bencana banjir di daerah tersebut, Jumat (03/01/2020). Sohibul Iman sendiri mengunjungi langsung korban banjir dan meninjau Posko PKS DKI Jakarta.

Sohibul Iman menyebut ada dua aspirasi jangka pendek dan aspirasi jangka menengah yang dititipkan kepadanya. Pertama aspirasi jangka pendek yakni pemenuhuan kebutuhan bantuan untuk masyarakat yang bersifat natura seperti makanan, air mineral serta obat-obatan, yang lebih penting lagi adalah menormalkan listrik.

"Juga yang lebih penting adalah menormalkan listrik, karena tanpa listrik mereka tidak bisa berbuat apa apa, air tidak bisa keluar peralatan yang mereka butuhkan juga tidak bisa digunakan. Kita meminta kepada pemerintah daerah sesegera mungkin memperhatikan masyarakat," ucap lelaki yang akrab dipanggil Kang Iman ini.

Sohibul menyampaikan harapan warga agar Pemerintah DKI dan Pemerintah Pusat segera mencari solusi penyelesaian untuk masalah banjir ini.

"Nah itu aspirasi warga mudah-mudahan Pak Anis Baswedan beserta DPRD, kebetulan disini juga ada anggota DPRD dari Dapil sini, untuk sama sama memikirkan solusi penyelesaian banjir ini," ujar Sohibul.

Sohibul menyebut, salah satu aspirasi warga untuk penanganan banjir jangka menengah adalah penataan sungai. Menurut Sohibul penataan sungai bisa dilakukan menggabungkan baik dengan normalisasi dan naturalisasi.

"Aspirasi warga disini adalah bagaimana Pemerintah Daerah DKI maupun juga Kementerian PUPR untuk bisa sesegera mungkin melakukan penataan sungai sungai di Kali Sunter ini. Silahkan saja normalisasi dan naturalisasi digabung. Disesuaikan dengan kontur tanah masing-masing wilayah," tutur Sohibul.