Bangun Mental Pemenang, Gamal Albinsaid: Kader Muda PKS Jadilah Director of Change

Ketua Bidang Kepemudaan DPP PKS Gamal Albinsaid saat mengisi acara Launching dan Bedah Buku di Rangkaian Puncak Rakernas PKS, Rabu (17/03/2021). (Donny/PKSFoto)
Ketua Bidang Kepemudaan DPP PKS Gamal Albinsaid saat mengisi acara Launching dan Bedah Buku di Rangkaian Puncak Rakernas PKS, Rabu (17/03/2021). (Donny/PKSFoto)

Jakarta -- Ketua Bidang Kepemudaan DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Gamal Albinsaid menyampaikan dalam membangun mental pemenang perlu adanya keseimbangan antara critical thinking dan creative thinking.

"Untuk kader Muda PKS dan seluruh anak muda di Indonesia jangan jadi haters and lovers, tapi jadilah director of change. Tugas kita bukan sekadar memberikan kritik, tapi tugas kita adalah menghadirkan sebuah solusi dengan pemikiran kreatif," ungkap Gamal dalam acara Launching dan Bedah Buku Mental Pemenang Rangkaian Puncak Rakernas PKS, Rabu (17/03/2021).

Gamal juga menilai bahwa banyak poin yang relevan dalam konteks anak muda menyikapi mental pemenang ini, salah satunya bicara tentang hubungan antara keberkahan dan growth mindset.

"Keberkahan ini menjadi hal yang sangat fundamental dalam kehidupan kita. Bagaimana meraih keberkahan? Contoh yang pertama tidak pernah merasa rugi. Ini soal growth mindset. Dia suka mencoba hal baru, menikmati tantangan, dan melihat kesalahan atau kegagalan sebagai tempatnya belajar dan tumbuh," jelas Gamal.

Gamal mengingatkan dengan mental pemenang ini pemuda dapat berpikir jauh ke depan serta tidak membatasi mimpi dan cita-cita lewat sumber daya yang dimiliki.

"Pegang visi, percaya pada proses, maka visi akan menarik kita. Jadi cita-cita kita harus melampaui uang kita, melampaui usia kita, dan melampaui kemampuan kita," tandas dokter muda tersebut.

Menurut Gamal orang yang berakal adalah orang yang menyiapkan segala sesuatu hingga akhir dalam kehidupannya, sehingga konteks yang dibangun secara visioner bukan sekedar potensi keduniaan tapi juga seputar keakhiratan.

"Satu hal yang saya suka dari buku Mental Pemenang ini adalah sebuah paradigma penyerahan diri secara total kepada Allah. Penting bagi kita semua untuk menyempurnakan niat, maka Allah akan sempurnakan pertolongannya. Kalau akhirat yang kita tuju, maka dunia datang dalam keadaan tunduk," pungkas Gamal.