Bujuk Warga Mengungsi, Gubernur Gatot Nyemplung Lokasi Banjir Langkat

MEDAN (15/1) - Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pujo Nugroho bersama Bupati Langkat nyemplung (turun langsung) ke lokasi banjir dan membujuk warga di Kecamatan Tanjungpura, Kabupaten Langkat untuk mengungsi ke tempat aman, Kamis (14/1). Air yang merendam pemukiman warga di wilayah tersebut telah setinggi dada orang dewasa.

Usai melaksanakan Sholat Subuh di Masjid Azizi Stabat, Gubernur Gatot mengawali kegiatan dengan meninjau tempat pengungsian di Gedung 45 Stabat. Di gedung itu terdapat puluhan keluarga mengungsi karena rumah mereka direndam banjir.

Di tempat pengungsian itu pula Gubernur Gatot langsung menjenguk seorang ibu yang baru melahirkan bayi perempuan. Gubernur langsung membujuk sang suami, Andika dan isterinya, Eliana untuk dirawat di rumah sakit demi kesehatan ibu dan bayinya.

"Dirawat saja di rumah sakit ya Pak, bagaimana? Kasihan anak sama isterinya," pinta Gubernur yang juga sempat memberikan nama langsung kepada sang bayi, yaitu Nadya.

Tinjauan Gubernur Gatot dilanjutkan ke Tanggul Sungai Batang Serangan, tepat di sisi Jembatan Tanjung Pura. Di lokasi tersebut Gubernur masuk ke kediaman warga yang terendam banjir. Dalam tinjauan itu, Gubernur mengimbau dan meminta kepada masyarakat yang rumahnya terendam banjir 1-1,5 meter agar segera mengungsi ke tempat pengungsian. Hal ini disebabkan masyarakat masih berkeras menempati rumah yang terendam banjir.

Sungai, termasuk sempadan, adalah milik negara. Oleh karena itu, Gubernur meminta Bupati Langkat untuk menggalakkan sosialisasi agar masyarakat mau pindah dari bantaran sungai.

"Saya berkoordinasi dengan Bupati untuk melakukan pengerukan sungai. Saya juga meminta kepada masyarakat agar tidak tinggal di tempat Daerah Aliran Sungai atau DAS," ujar Gubsu. Karena sesuai dengan UU No.7/2004 tentang Sumber Daya Air dan Peraturan Pemerintah No.38/2011 tentang Sungai menegaskan 10-20 meter dari bibir sungai atau sempadan dilarang untuk dibangun,” pesan Gubernur.

Berdasarkan Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Langkat diketahui per 13 Januari 2015 terdapat lima kecamatan terendam banjir. Di Kecamatan Tanjung Pura terdapat 4.184 KK (Kepala Keluarga) yang menjadi korban banjir dengan ketinggian air 50-110 cm. Sedangkan di Kecamatan Sawit Seberang terdapat 285 KK dan ketinggian air 80-200 cm. Kondisi sementara tanggul sungai pecah sepanjang sekitar 40 meter.

Sementara di Batang Serangan terdapat 667 KK dan menelan korban satu orang, yakni Zendamia Sitepu, karena hanyut di sungai. Di kecamatan ini tinggi air mencapai 30-90 cm. Sedangkan di Kecamatan Hinai terdapat 1700 KK dan Kecamatan Wampu terdapat 252 KK. Sehingga, total keseluruhan terdapat 7.178 KK di lima kecamatan itu.

Dalam peninjauan langsung ke lokasi banjir Langkat, Gubernur juga memberikan bantuan kepada para korban berupa bahan makanan antara lain 1000 paket lauk pauk, 18.000 bungkus mie instan, 300 lembar matras, 390 lembar selimut bergaris, 270 lembar selimut woll, serta 200 gulung tenda biru.

Selain Gubernur Gatot, peninjauan lokasi banjir dihadiri pula oleh Bupati Langkat Ngogesa Sitepu, Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Dinsyah, Kepala Balai Lingkungan Hidup (BLH) Hidayati, Staf Ahli Asren Nasution, Asisten 3 Pemprovsu OK Zulkarnaen, Dandim, Kapolres Langkat, dan Sekretaris Dinas Sosial beserta jajarannya.

Sumber: Humas Kantor Gubernur Sumatera Utara