Anggota Fraksi PKS : Pemerintah Harus Cepat Antisipasi Kondisi Terberat Virus Corona

Anggota Komisi IX Fraksi PKS DPR RI Kurniasih Mufidayati
Anggota Komisi IX Fraksi PKS DPR RI Kurniasih Mufidayati

Jakarta (02/03) -- Anggota Komisi IX DPR RI, Kurniasih Mufidayati meminta pemerintah bergerak cepat mengantisipasi kemungkinan terberat akibat virus corona di Indonesia. Termasuk dalam hal ini, dampak ekonomi dan ketersediaan bahan pokok pangan.

Menurut Mufida, Indonesia harus belajar dari negara tetangga yang berhasil mencegah dampak buruk virus ini. Jangan meremehkan situasi yang ada di Indonesia.

“Pemerintah juga harus menindak tegas pihak-pihak yang mencari untung di tengah kecemasan atas meluasnya wabah virus corona. Pihak-pihak tersebut antara lain, spekulan yang menimbun masker dan hand sanitizer serta menjualnya kembali dengan harga gila-gilaan”, tegas Mufida dalam siaran persnya, Senin (02/03/2020).

Mufida pun menyoroti melonjaknya harga masker dan hand sanitizer di pasaran pasca Presiden Joko Widodo mengumumkan 2 WNI positif terinfeksi virus corona (Covid-19).

“Musibah ini, mari kita hadapi bersama-sama. Sebagaimana jiwa gotong royong bangsa Indonesia. Jangan ada yang mengambil untung dari derita sesama,” tegas politisi PKS ini.

Sebagaimana ramai diberitakan masker dan hand sanitizer jadi barang yang paling diburu masyarakat belakangan ini. Bahkan, stoknya di pasaran mulai menipis. Harga jual pun melonjak drastis hingga puluhan kali lipat dari biasanya.

Di Pasar Pramuka, Jakarta Pusat misalnya, harga per box masker, kemarin masih 50 ribu rupiah. Itupun sudah lebih tinggi dibanding harga sebelum ramai isu COVID-19. Namun, hari ini harganya sudah melonjak jadi 350 ribu rupiah per box.

“Bahkan, sampai ada yang mengambil keuntungan dengan membuat masker palsu yang tidak terjamin kebersihan dan keamanannya bagi kesehatan pengguna,” tandas Mufida.

Mufida menyatakan turut prihatin atas masuknya Indonesia menjadi negara positif Covid-19. Dugaaan negara-negara lain dan peneliti Harvard akhirnya terbukti hari ini.

“Semoga ini menjadi pelajaran bagi pemerintah,” ujarnya.

Untuk itu, Mufida meminta pemerintah melakukan langkah cepat terkait 2 pasien positif virus corona itu. Pertama, lakukan tracking terhadap pihak kedua yang pernah berinteraksi langsung dengan kedua pasien ini.

“Juga tracking pihak ketiga yang pernah berinteraksi dengan pihak kedua dan setersmya,” tuturnya.

Tak kalah penting, Mufida menekankan agar ada penanganan serius terhadap 2 pasien positif virus corona ini untuk bisa disembuhkan

“Lakukan penanganan pasien, RS, tim medis dan semua yg pernah kontak dengan pasien, sesuai SOP WHO. Menginformasikan secara berkala update tentang perkembangan 2 pasien dan subyek kontaknya secara transparan,” tambahnya.

Sementara terhadap masyarakat luas, pemerintah diminta mencegah kepanikan dengan kegiatan layanan kesehatan seperti pemeriksaan deteksi dini Covid 19 secara gratis di semua puskesmas bagi masyarakat yang merasakan adanya gejala awal Covid 19.

“Hendaknya pemerintah menyiapkan langkah taktis yang konkret secara serius untuk menangani pasien-pasien suspect dan positif covid-19 sesuai SOP WHO,” tegas Mufida.

Pencegahan perluasan atau penularan covid-19 secara maksimal di seluruh pelosok Indonesia juga dinilai Mufida sebagai keharusan. Di antaranya dengan melakukan screening ulang kepada semua pasien yang sudah suspect dan pasien dalam pengawasan agar terupdate kembali kondisi kesehatan semua pasien.

Pemerintah diminta juga memastikan semua RS besar di semua provinsi siap dan siaga menjadi pasien rujukan pasien covid-19.

“Juga memastikan semua faskes siap tangani kasus covid-19. Perlu cek ketersediaan alkes, jumlah SDM, ruangan sesuai standar, stok obat-obatan secara kualitas dan kuantitas,” ujar Mufida.

Pengelolaan informasi secara berkala dan transparan perlu dilakukan, tetapi dengan tidak menimbulkan kepanikan tentang perkembangan covid-19 di Indonesia

“Simultan dengan itu, tingkatkan sosialisasi kepada seluruh masyarakat di semua pelosok, tentang informasi gejala, pencegahan, pola hidup sehat dan hal lain seputar covid-19,” tambah Mufida.

Di seluruh tempat aktivitas keramaian masyarakat seperti sekolah, kampus, mall, bioskop dan lain-lain, Mufida menyarankan, pemerintah menyediakan pusat informasi Covid-19 disertai alat atau bahan pendukung pencegahan Covid 19, seperti memperbanyak hand sanitizer di setiap sudut lokasi keramaian.

Pada intinya, Mufida meminta pemerintah menyiapkan antisipasi kondisi terberat karena covid-19. Termasuk dalam hal ini, menanggung anggaran semua penanganan pasien Covid-19, baik yang suspect maupun yang postif.

“Jangan abaikan pula perlunya mengantisipasi dampak ekonomi dan ketersediaan bahan pokok pangan di Indonesia akibat wabah virus corona ini,” tegas Mufida.