Sosok Anggota Dewan yang Peduli Pendidikan Rakyat

Anggota Komisi X Bidang Pendidikan Surahman Hidayat
Anggota Komisi X Bidang Pendidikan Surahman Hidayat

Jakarta (08/11) - Duduk di kursi nyaman dengan segala fasilitas nan mewah dan menggiurkan, serta jabatan yang diidamkan banyak orang tidak membutakan mata dan hatinya akan kehidupan di sekitarnya. Dia tetap  menjadi seseorang yang hangat bak matahari pagi dan tetap rendah hati. Diberikan rumah dinas yang mewah, namun ia menolaknya dan tetap tinggal di Perumahan Mangun Jaya 2, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi bersama keluarganya. Bahkan tetap berkomunikasi baik dengan penduduk sekitarnya.

Ia dikenal sebagai sosok yang ramah. Jika tidak ada kesibukan, ia sempatkan untuk berinteraksi dengan anak-anak kecil di lingkungan perumahannya. Juga berdiskusi kecil dengan warga di lingkungannya dan menghadiri rapat RT. Istrinya pun sangat sederhana. Jika hendak pergi ke pasar, ia menggunakan angkutan umum atau becak, tidak pernah diantarkan oleh seorang sopir.

Seseorang itu ialah Dr. Surahman Hidayat. Mantan ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) dan sekarang sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR-RI)  Fraksi PKS Komisi X Bidang Pendidikan. Bapak Surahman aktif sebagai penasihat Partai Keadilan (sebelum bernama PKS) Perwakilan Kairo pada tahun 1999. Dia juga menjadi anggota Dewan Syariah PKS, Wakil Presiden Internasional PKS, dan Ketua Dewan Syariah Pusat (DSP) Partai Keadilan Sejahtera. Sekarang dia merupakan satu dari enam orang anggota Dewan Pimpinan Tinggi Pusat PKS, yaitu organ yang menentukan PKS setelah Majelis Syura.

“Politik adalah alat vital untuk perjuangan publik,” katanya. Namun, sayangnya menurut Surahman, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) masih perlu dibangun kembali baik dari segi hukum maupun segi moralnya. Banyak orang yang mempertanyakan bagaimana kinerja seorang anggota DPR RI sekarang. Dan banyak pula yang menyindir para anggota DPR dengan opini-opini mereka yang semu. Namun, ia tetap menutup kedua telinganya dan tetap mencoba untuk membangun institusi DPR menjadi lebih baik dalam hukum dan moral.

Salah satu keinginan yang tertanam dalam dada seorang Surahman adalah berdakwah. Karena sejak remaja ia sudah aktif dalam bidang keagamaan. Ia ingin manusia memiliki moral yang baik dan taat dalam agama. Keinginannya itu bukanlah sesuatu yang berlebihan. Setiap manusia memang seharusnya memiliki moral yang baik. Karena manusia pada dasarnya adalah putih dan bersih. Walaupun sibuk dengan kesehariannya sebagai anggota DPR, jika ia memiliki kesempatan, ia masih suka berceramah di musala kecil yang ada di perumahannya.

Tuhan memberikan rencana yang indah padanya lewat sebuah yayasan yang ia dirikan dengan beberapa kerabatnya yang juga menjadi pengurus di yayasan tersebut. Dalam yayasan ini, kedudukannya sebagai pengasuh. Yayasan ini diberi nama Yayasan Bina Insan Gemilang (BIG) dengan 24 anak asuh.

Yayasan yang didirikan Surahman serta kerabatnya ini berbasis Islam dan memiliki nuansa islami yang kental. Yayasan ini membuka peluang bagi anak-anak yang tidak memiliki orangtua untuk tetap hidup dengan layak dan berpendidikan tinggi tanpa harus memikirkan biaya. Yayasan ini akan mengasuh serta mendidik anak-anak tersebut dengan ilmu agama dan ilmu lain yang menunjang kecerdasan mereka.

Semuanya bebas biaya apapun. Bahkan anak-anak di sana yang disebut para santri itu diberikan tempat tinggal yang layak serta disekolahkan sampai mengenyam bangku perguruan tinggi. Yayasan ini bekerja sama dengan salah satu universitas, yaitu Universitas Teknologi Sumbawa (UTS). Santri yang sudah lulus sekolahnya, akan langsung dikirim ke UTS tanpa tanggungan biaya apapun karena semua biaya sudah ditanggung oleh yayasan.

Sumber: viva.co.id