PKS Minta Pemerintah Perhatikan Kesiapan Protokol Kesehatan Covid-19 Tiap Sekolah Terhadap New Normal

Ketua Bidang Kesra DPP PKS Fahmy Alaydroes (dok Humas Fraksi PKS)
Ketua Bidang Kesra DPP PKS Fahmy Alaydroes (dok Humas Fraksi PKS)

Jakarta -- Rencana kebijakan pemerintah terkait relaksasi PSBB mengundang berbagai macam tanggapan yang menimbulkan banyak pertanyaan, salah satunya dari Ketua Bidang Kesra DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahmy Alaydroes.

Fahmy menyoroti aspek pendidikan dimana ketika relaksasi PSBB ini diberlakukan, maka rakyat berada dalam suasana "New Normal" berperilaku seperti biasanya namun tetap waspada terhadap Covid-19 yang masih mengancam, Jumat (29/05/2020).

"Sungguh ini perkara yang serius dan mesti mendapat perhatian Pemerintah! Ketika sekolah-sekolah kembali dibuka, bayangkan anak-anak usia dini (PAUD), anak-anak kelas 1,2,3 SD dan seterusnya berada dalam satu kawasan sekolah, bersama dan berinteraksi seharian. Bagaimana memastikan bahwa mereka dapat belajar dengan tenang sekaligus aman dari ancaman penularan Covid-19?" ucap Fahmy.

Fahmy menuturkan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebut sekolah yang siap dengan protokol kesehatan unutk kembali membuka sekolah masih sedikit.

"Berdasarkan data KPAI, baru 18% sekolah yang siap dengan protokol kesehatan pencegahan Covid-19," ungkap Anggota Komisi X DPR RI Fraksi PKS tersebut.

Bila hendak dilakukan relaksasi PSBB dalam rangka menggerakan roda dan kehidupan ekonomi serta menyediakan pelayanan umum untuk masyarakat maka harus dipastikan dan ditegaskan protokol kesehatan di setiap tempat umum.

"Setiap orang mesti pakai masker, menjaga jarak, menyediakan fasilitas mencuci tangan dan sabun, dan sebagainya. Tanda peringatan mesti disediakan di setiap sudut yang diperlukan, satpol atau petugas pengawal disiplin protokol mesti disediakan tempat yang diperlukan, sanksi perlu ditegakkan kepada siapapun yang melanggar," tutur Fahmy.