KPU Bocorkan Daftar Pertanyaan, PKS Khawatir Debat Pilpres Normatif

Jakarta (09/01) -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyayangkan kebijakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) membocorkan daftar pertanyaan debat Pilpres 2019 kepada pasangan calon (paslon). Tujuan adanya debat capres dan cawapres secara langsung dan terbuka agar masyarakat bisa menilai kualitas masing-masing paslon.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS Mardani Ali Sera mengatakan, alasan KPU menjaga muruah paslon dengan memberikan daftar pertanyaan debat kurang tepat. Menurutnya, tugas KPU, yaitu menghadirkan debat pilpres yang berkualitas.

"Bukan tugas KPU untuk menjaga muruah atau martabat dari capres," ujar Mardani, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (8/1/2019).

Selain itu, KPU juga perlu memberikan kesempatan kepada panelis debat untuk mendalami pertanyaan agar tidak terjebak pada debat yang sifatnya normatif. Masyarakat perlu melihat lebih dalam siapa calon pemimpin yang akan dipilih untuk lima tahun mendatang.

"KPU sudah melaksanakan tugasnya tetapi masyarakat tetap membeli kucing dalam karung, enggak boleh," katanya.

Ketua KPU Arief Budiman beralasan, daftar pertanyaan diberikan sebelum acara debat untuk menghindari adanya saling menjatuhkan antarpaslon.

"Kami tidak ingin ada paslon yang dipermalukan atau diserang karena persoalan atau pertanyaan sangat teknis, tidak substantif," kata Arief di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Senin (7/1/2019).

Sumber: Inews.id