Jika Ada Spanduk Tolak Wayang, Itu Bukan PKS

Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid memberikan sambutan dalam pagelaran wayang di kantor DPP PKS. (Donny/PKS Foto)
Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid memberikan sambutan dalam pagelaran wayang di kantor DPP PKS. (Donny/PKS Foto)

JAKARTA (28/1) -- Wakil Ketua Majelis Syuro DPP PKS Dr Hidayat Nur Wahid didaulat membuka acara pagelaran wayang dengan lakon "Semar Mbangun Kahyangan" di Halaman DPP PKS, Jln TB Simatupang, Jakarta Selatan, Sabtu (28/1/2017).

Mengenakan blangkon putih dan kemeja batik lengan panjang, pria asal Klaten, Jawa Tengah ini menyampaikan sambutan dengan bahasa Jawa halus. Sesekali, Hidayat mengeluarkan candaan dan suasana santai. Meski hujan mengguyur wilayah Pasar Minggu dan sekitarnya, masyarakat cukup antusias menyaksikan pagelaran wayang dengan dalang Ki Sri Kuncoro.

Menurut Hidayat, PKS sudah lama menggelar pagelaran wayang dalam beberapa kesempatan. Sebab wayang menjadi warisan budaya Walisongo dalam menyebarkan Islam di Indonesia.

"Jadi kalau ada spanduk tolak pemutaran wayang itu pasti bukan PKS yang buat. Lagipula wayang kok diputar, wayang ya digelar," ucap Hidayat sembari terseyum.

Bagi Hidayat, tugas partai politik bukan hanya mengurusi pemilu, pilkada atau pilpres. Namun, termasuk di dalamnya melestarikan seni dan budaya Nusantara yang adiluhung.

"Politik bukan hanya pilkada, pemilu atau pilpres tapi bisa juga politik budaya agar budaya yang adiluhung berkembang dan tak mati," ucap Hidayat.

Siapapun, bagi Hidayat, bisa mengembangkan seni dan budaya. Termasuk contohnya dalang Ki Sri Kuncoro. Meski sehari-hari bukan berprofesi sebagai dalang namun bisa menampilkan pagelaran wayang dalam beberapa kesempatan.

"Kita bisa mengembangkan profesi tanpa harus tercerabut dari budaya," ujar dia.

Selain Hidayat, pagelaran wayang yang digelar Bidang Seni dan Budaya DPP PKS juga disaksikan Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman dan mantan menteri perumahan rakyat Yusuf Ashari.