Saat Limbuk Mengundang Presiden

Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman bersama Cagub DKI Jakarta Anies Baswedan dalam pertunjukan wayang di halaman DPP PKS, Jakarta, Sabtu (28/1/2017) (Dhonny/PKSFoto)
Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman bersama Cagub DKI Jakarta Anies Baswedan dalam pertunjukan wayang di halaman DPP PKS, Jakarta, Sabtu (28/1/2017) (Dhonny/PKSFoto)

Malam semakin larut. Rinai hujan juga urung berhenti. Lakon "Semar Mbangun Kahyangan" terus bergulir. Kini giliran Limbuk tengah pentas. Perempuan berbadan gempal ini seperti biasa, selalu ditemani ibunya Cangik. Dialog dua perempuan abdi dalem ini mengalir renyah.

"Nduk ora nyono PKS kerso wayangan (Nduk, tidak mengira PKS menggelar wayang)," ungkap sang ibu memulai percakapan. "Lho tenan, wiwit sore aku bingung biasanya priyayi PKS nggowo peci berbentuk kotak segi empat. Bengi iki bedo pecine. Blangkok werno putih suci bersih (Sejak sore aku bingung biasanya orang PKS pakai peci kotak, malam ini pakainya blangkon putih suci bersih)" imbuh Cangik.

Limbuk menyadari ada dua orang yang setia menatap panggung dari barisan depan sedari tadi. "Lha ini tamu kehormatan sudah rawuh, mbok diaturi ke panggung (tamu kehormatan sudah datang, diminta naik ke panggung)," ujar Limbuk kepada ibunya.

"Monggo tinimbalan ngarsone poro pepunden saged dumugi panggung bopo haji Sohibul Iman sarimbit kalian bopo Anies Baswedan (Mari kita undang ke panggung Bapak Sohibul Iman berbarengan dengan Bapak Anis Baswedan)," cangik lantas mengundang dua orang tersebut naik ke panggung.

Lengkap dengan blangkon putih, Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman dan Calon Gubernur DKI Jakarta Nomor urut tiga Anies Baswedan memenuhi undangan Limbuk dan ibunya. "Maaf ini saya bahasa Jawa ngerti beberapa tapi roaming," ujar Kang Iman yang disambut tawa penonton. Pria asal Tasikmalaya ini lantas didaulat memberikan pesan-pesan.

Bagi Sohibul Iman, pegelaran wayang di halaman DPP PKS, Jakarta Selatan, Sabtu (28/1/2017) malam adalah bentuk apresiasi terhadap seni dan budaya. Terlebih, ujar dia, wayang adalah medium dakwah yang dulu digunakan Walisongo menyebarkan nilai Islam.

Sohibul menerangkan, ada sebagian kalangan yang gelisah menanggapi wayang. Sebagian mereka menyebut wayang adalah proses Islamisasi Indonesia. Sementara yang lain mengatakan Indonesianisasi Islam. "Sejatinya kita tak perlu mempertentangkan keduanya. Di Indonesia keduanya bisa tampil sesuai dengan sudut pandangnya," terangnya.

Ia melanjutkan, cara pandang keduanya justru tercermin dari pertunjukan wayang itu sendiri. Sohibul menyebut pagelaran wayang bisa dinikmati dari sisi depan maupun sisi belakang layar. "Cara pandang kita antara Islam dan Indonesia dua hal yang tidak harus dipertentangkan. Kalau kita bicara Islam ya Indonesia, kalau bicara Indonesia ya Islam," terang dia.

PKS, ujar Sohibul, juga berkomitmen menghidupkan seni dan budaya Nusantara lewat bidang seni dan budaya DPP PKS. Sebelum wayang, PKS beberapa waktu lalu juga menggelar apresiasi terhadap seni pencak silat Betawi.

Cagub DKI Jakarta Anies Baswedan yang turut naik ke pentas menyambung, komitmen PKS menjaga budaya adalah komitmen menjaga tenun kebangsaan. "Jakarta harus terus menjadi tempat ekspresi budaya," ucap Anies.

Ia menerangkan Jakarta adalah rumah 719 bahasa dan 416 suku bangsa berkumpul sebagai cerminan mozaik Indonesia. Ia menyebut jika mendapat amanah warga Jakarta, Anies bersama Sandiaga Uno akan menggelar pentas budaya Nusantara setiap pekannya. "Jika ada 52 ribu pekan maka 40 pekan diisi dengan pentas kebudayaan," ungkap dia.

Tiap akhir pekan budaya Nusantara seperti Jawa, Sunda, Minang, Papua, Bugis akan diberikan tempat dan waktu unjuk tampil. "Sementara Betawi sebagai ketuanya kita buatkan Pusat Kebudayaan Betawi Benyamin Sueb," tutur Anies sesekali dengan bahasa Jawa halus.

"Alah nduk-nduk boso Jowone aluse kok ngalah-ngalahi dalang (Bahasa Jawa halusnya mengalahkan dalang)," Cangik tetiba menanggapi obrolan dengan Sohibul Iman dan Anies Baswedan. Enggan mau kalah, Limbuk pun lantas mengucapkan permintaan khusus kepada Presiden PKS. "Mugi mugi rong minggu pisan PKS nanggap wayang njih Pak (semoga dua pekan sekali PKS mengundang pertunjukan wayang ya pak)," ujar dia disambut geer penonton.