WNI di Malaysia Terdampak Lockdown, DPR: Terapkan Strategi Taktis Selamatkan Mereka

Yogyakarta (12/04) -- Sekitar 3.5 juta WNI terdampak Covid-19 di Malaysia yang menerapkan lockdown / MCO (movement control order) sejak 18 Maret lalu, menjadi perhatian Sukamta, Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PKS.

“Saya mendengar di masa MCO ini kondisi WNI di Malaysia sangat sulit. Kebanyakan mereka bekerja di sektor informal dan kebanyakan diputus kontraknya. Akibatnya, yang bekerja harian lepas, praktis tidak ada pekerjaan dan kehilangan pendapatan. Apalagi MCO ini sudah diperpanjang ketiga kalinya hingga akhir April, dan kemungkinan masih akan diperpanjang. Oleh karena itu, perlu segera terapkan strategi taktis menyelamatkan WNI dalam kondisi yang tidak menentu ini. Pemerintah musti berpikir solusi ke depan dan berpikir menghadapi kondisi terburuk, seandainya MCO ini akan berlangsung lebih lama dari perkiraan, misalkan pemulangan TKI secara masif dan bertahap. Jangan sampai nama Indonesia tercoreng karena dianggap menelantarkan warganya di Malaysia.” ujarnya melalui sambungan telepon.

Ketua DPP PKS Bidang Pembinaan dan Pengembangan Luar Negeri ini menambahkan bahwa mereka ini tersebar di berbagai wilayah dengan berbagai kondisi.

Ada diantara WNI yang hari -hari ini bertahan dengan makan roti tawar saja atau bahkan air kran saja. Sebagian ada yang lari ke hutan dan kebun mencari umbi-umbian yang masih bisa dimakan untuk bertahan hidup. Kita dalam kondisi seperti ini tidak mempedulikan status WNI legal atau ilegal, yang penting mereka termasuk tumpah darah Indonesia yang berhak mendapat pelindungan dari negara.

“KBRI dan KJRI sudah memberikan bantuan sembako, tetapi jumlah bantuan masih sangat jauh dari kebutuhan berdasar jumlah WNI yang memerlukan,” kata Wakil Ketua Fraksi PKS ini.

Sukamta melanjutkan bahwa pihaknya mengapresiasi Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI.

“Bu Menlu Retno dan jajarannya sudah peka terhadap persoalan ini dan bekerja serius melindungi WNI di sana, misalnya dengan membagikan paket sembako. Tapi sepertinya Kemlu RI perlu lebih cepat dan masif lagi bergerak di lapangan. Kemlu RI juga perlu bekerja sama dengan berbagai pihak termasuk NGO-NGO untuk menjangkau WNI yang memerlukan,” katanya.

“Khususnya, Saya berharap Pak Dubes Rusdi Kirana bisa memimpin langsung dan menunggui proses penyelamatan anak-anak bangsa yang terpaksa mencari nafkah di negeri orang ini. Dulu waktu fit and proper test di DPR, Pak Dubes sempat menangis karena terharu dengan TKI kita di Malaysia dan tergerak untuk membantu. Nah, inilah saat yang tepat untuk mewujudkan keinginan beliau tersebut,” ujar wakil rakyat dari Daerah Istimewa Yogyakarta ini.