Suksesi PKS, Seperti Ini Mulusnya Pemilihan Pengurus Partai

JAKARTA (11/8) – Pemilihan Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera pada pemilihan raya di Bandung, berjalan relatif mulus. Perdebatan alot hanya muncul ketika anggota majelis harus menyeleksi tiga nama dari 29 nama calon yang memenuhi kriteria sebagai ketua.

"Cukup alot karena dari 69 anggota yang baru, ternyata ada 29 yang memenuhi ketua. Akhirnya kami diberikan kebebasan memilih tiga nama besar," kata Presiden Dewan Pimpinan Pusat PKS terpilih, Sohibul Iman saat dihubungi Tempo, Senin, 10 Agustus 2015.

Ketiga kandidat Ketua Majelis Syura tersebut yaitu Salim Segaf Aljufri, Hidayat Nur Wahid, dan Hilmi Aminuddin. Sebelumnya, Hilmi merupakan Ketua Majelis Syura 2010-2015.

Kemudian, anggota majelis memberikan kesempatan kepada para kandidat melakukan musyawarah internal untuk memilih Ketua Majelis Syura berikutnya. Hasilnya disampaikan kepada rapat pleno terbuka di hadapan anggota majelis. Jika tidak tercapai kesepakatan, anggota bisa memilih secara voting.

"Tapi Ahamdulillah atas kebesaran hati semua pihak, mereka menyepakati bahwa yang jadi ketua majelis syura adalah Salim Segaf dengan wakil Pak Hidayat," kata Sohibul. "Dengan kelapangan hati, Ustad Hilmi tidak menjabat lagi,"

Partai Keadilan Sejahtera menggelar musyawarah pemilihan pimpinan Majelis Syura dan Dewan Pimpinan Pusat Partai di Hotel Mason Pine, Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat, pada 9-10 Agustus 2015. Tak seperti di partai lain, PKS cukup tertutup dalam pemilihan pimpinan partainya. PKS telah menggelar pemilihan anggota majelis syura sejak Maret lalu. Kemudian, anggota yang berkualitas akan dipilih sebagai Ketua Majelis Syura. 

Pimpinan Majelis Syura lalu memilih pimpinan partai. Sohibul Iman ditunjuk sebagai Presiden Dewan Pimpinan Pusat Partai menggantikan Anis Matta. Sementara, Suharna Surapranata sebagai Ketua Majelis Pertimbangan Pusat, Surahman Hidayat sebagai Ketua Dewan Syariah Pusat, Taufik Ridlo sebagai Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Pusat, Mahfudz Abdurrahman sebagai Bendahara Umum Pengurus Pusat, dan Untung Wahono sebagai Sekretaris Syura.

Sumber: http://nasional.tempo.co