Sudirman-Ida Pelajari Kekurangan Petahana untuk Pimpin Jateng

Pak Dirman-Mbak Ida dalam debat publik Pilgub Jateng di Semarang, Kamis (21/6)
Pak Dirman-Mbak Ida dalam debat publik Pilgub Jateng di Semarang, Kamis (21/6)

SEMARANG – Calon Gubernur nomor urut 2 Jawa Tengah Sudirman Said berjanji mempelajari kekurangan saat kepemimpinan petahana dalam membangun Jateng untuk memperbaikinya selama lima tahun mendatang.

“Kami akan mempelajari apa yang kurang pada periode sekarang saat kami menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur nanti, kepemimpinan yang besih menjadi hal yang mendasar dan menjadi tujuan utama,”katanya saat berbincang dalam debat Pilgub periode ketiga pada Kamis (21/6/2018) di Hotel Patra Jasa, Kota Semarang.

Dia mengatakan bahwa salah satu hal yang perlu diperbaiki di era kepemimpinan petahana adalah memberikan keteladanan demokrasi. “Tugas kita adalah memberikan keteladanan demokrasi. Demokrasi yang menjunjung tinggi etika, tidak mudah untuk memfitnah dan menjelekkan,”ujar Pak Dirman yang diusung oleh PKS, Gerindra, PAN dan PKB ini.

Menurut Pak Dirman, selama dirinya bersama Ida Fauziyah 8 bulan berkeliling Jateng, ada berbagai masalah yang diketahui publik tidak selesai. “Berbagai masalah yang tidak selesai-selesai itu karena pemerintah daerah tidak turun langsung membantu,”tandasnya.

Secara tegas, dirinya mengatakan akan mencabut kartu tani yang menjadi andalan di era kepemimpinan Ganjar Pranowo.

“Kami akan cabut kartu tani dan membantu petani untuk mendapatkan pupuk dengan mudah, di lapangan, betapa kesusahan petani dalam memperoleh pupuk, Pak Ganjar boleh bicara statistik, tapi tengok kehidupan petani, semua mengatakan pertanian adalah yang paling perlu mendapatkan perhatian,”jelasnya lagi.

Menurut Pak Dirman, saat ini sebanyak 3,2 juta hektar lahan pertanian di Jawa Tengah sangat potensial, sehingga hal tersebut harus diutamakan.

Dari sisi pembangunan infrastruktur, Pak Dirman juga menyoroti pembangunan 1000 embung di era petahana yang baru terealisasi 20 embung selama 5 tahun periode Ganjar Pranowo.

Sementara, Cawagub Ida Fauziyah juga menyoroti persoalan kemiskinan di Jateng yang mmebuat IPM dan IPG Jateng berada dibawah rata-rata nasional.

Persoalan kemiskinan tersebut, kata Ida, terkait dengan pendidikan, ekonomi dan kesehatan di Jateng. Sebagai contoh, kata Ida, banyak masyarakat Jateng tidak lulus Sekolah Menengah Pertama (SMP) karena beban ekonomi yang berat.

“Kenapa mereka sampai tidak lulus SMP? karena beban ekonomi sangat berat, pendidikan kesehatan yang rendah berdampak pada kemampuan sekolah,”tandasnya.

Sehingga atas kondisi tersebut, Ida berjanji akan mengentaskan kemiskinan dengan cara melahirkan lima juta lapangan kerja dan 1 juta wirausahawan perempuan. “Kami bertekad melahirkan wirausahawan perempuan sebanyak 1 juta dalam waktu lima tahun untuk mendapat income yang lebih tinggi,”katanya.

Terakhir, kata Ida, dirinya bersama Sudirman Said berjanji akan menyukseskan Pilkada tanpa kampanye hitam.

“Komitmen kami, Pilkada bukan soal riuhnya pada saat pencoblosan. Pilkada adalah upaya kolektif masyarakat untuk Jawa tengah lebih baik lagi, suksesny Pilkada adalah lebih baiknya masyarakat Jateng ke depannya. Kami komitmen suukseskan pilkada tanpa kampanye hitam,”pungkasnya.