Solo Perlu Belajar dari Yogya Soal Penanganan Bencana

SOLO (12/5) - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo diminta untuk belajar dari Pemkot Yogyakarta dalam penanganan bencana. Hal itu disampaikan Anggota Komisi IV DPRD Solo, Asih Sunjoto di Solo, Selasa (12/5), setelah melakukan studi banding Komisi IV ke Pemkot Yogyakarta pada Jumat, 8 Mei 2015 lalu.

Asih mengatakan Walikota Yogyakarta telah menerbitkan Standard Operating Procedure (SOP) dalam menangani bencana. SOP itu terinspirasi dari bencana gempa yang meluluhlantahkan Yogyakarta pada tahun 2006.

"Adanya SOP Walikota membuat SKPD bergerak bahu membahu dan bergerak cepat dalam penanganan bencana. Solo juga harus punya itu untuk menangani bencana banjir yang terjadi hampir setiap tahun. Nantinya koordinator lapangan adalah BPBD dan Sekretaris Daerah menjadi ex-officio," katanya.

Selain itu, lanjut Asih, Yogyakarta sangat maju teknologi dalam penanganan bencana. Disebutkannya, Pemkot Yogya telah memasang kamera pengawas dan menempatkan informan-informan di setiap aliran sungai yang berpotensi banjir.

"Semua info diolah oleh BPBD dan disampaikan ke masyarakat sehingga deteksi dini bisa diketahui," lanjut dia.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu berharap Pemkot Solo dapat segera membentuk tim pemantau dan informan di semua titik yang menjadi tanda atau indikasi awal banjir. Selain itu, Pemkot juga harus melibatkan seluruh SKPD terkait.

"Perlu juga anggaran di semua SKPD terkait, sehingga sewaktu-waktu ada bencana, semua SKPD dapat bergerak cepat," pungkasnya.

Keterangan Foto: Anggota Komisi IV DPRD Solo, Asih Sunjoto (berpeci) saat melakukan studi banding ke Yogyakarta, Jumat (8/5).

Sumber: Humas PKS Solo