Sohibul Iman Sebut Elektabilitas 9 Nama Capres-Cawapres PKS Sama Kuat

Jogja (09/07) -- Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman memastikan sembilan nama hasil penjaringan memiliki peluang yang sama untuk diusung menjadi calon presiden (capres) maupun calon wakil presiden (cawapres) pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2019 mendatang. 

Menurut Sohibul, semua nama hasil penjaringan itu memiliki elektabilitas yang sama dan cukup tinggi. “Sembilan nama, semuanya memiliki posisi yang sama,” kata Sohibul Iman di sela-sela Syawalan DPW PKS DIY di Jogja Expo Center, Minggu (8/7/2018).

Sohibul mengatakan, sembilan nama hasil penjaringan memiliki kredibilitas dan elektabilitas yang tidak perlu diragukan lagi. Elektabilitas mereka cukup tinggi dan tidak ada yang di atas ataupun di bawah. Sehingga di internal, mereka memiliki peluang yang sama.

Terkait adanya kabar dari Gerindra yang mengerucutkan nama Ahmad Heryawan (Aher) sebagai cawapres untuk Prabowo Subianto, Sohibul tidak mempermasalahkan. Sebab, Aher yang merupakan mantan gubernur Jawa Barat itu masuk dalam daftar sembilan nama. “Posisi kita hanya menyodorkan nama ke calon mitra koalisi. Silakan mereka mengkaji,” ucapnya.

Sohibul mengakui sudah lama Gerindra tertarik untuk menduetkan Prabowo dengan Aher. Alasannya Aher sebagai sosok yang visible. Namun jauh yang lebih penting adalah merealisasikan kepastian dan realisasi kesepakatan pasangan yang akan diusung. “Bagi kami sekarang, silakan memang memilih itu (Prabowo-Aher). Mari kita kemudian deal, bukan sekadar terus berwacana,” katanya.     

Disinggung mengenai Anies Baswedan yang akan menjadi calon alternatif pendamping Prabowo dari Gerindra, Sohibul menegaskan, harus ada komunikasi yang intensif dengan mitra koalisi. Sebab Gerindra hanya memiliki 13 persen suara. Sehingga butuh koalisi termasuk dengan PKS yang memiliki tujuh persen suara.   

“Kami memandang positif supaya lebih banyak pilihan. Misal Pak Prabowo ambil Anies, pasti akan bicara dengan mitra koalisi karena Gerindra cuma 13 persen,” katanya.

PKS, kata dia, menjadi salah salah satu parpol pengusung Anies menjadi Gubernur DKI. Menduduki jabatan gubernur dirasakan lebih bagus. Apalagi menjadi gubernur DKI, akan lebih optimal jika dijadikan calon menjadi calon presiden dibandingkan cawapres. 

“Dalam politik tak ada saling paksa, harus bicara di atas meja, harus disepakati. Politik itu tidak bisa berandai-andai, harus realitas,” katanya.

Sebelumnya diberitakan, peluang duet Prabowo Subianto-Anies Baswedan dalam Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2019 semakin terbuka. Apalagi, PKS dan PAN dikabarkan sudah memberikan lampu hijau jika Gubernur DKI Jakarta itu menjadi cawapres untuk Prabowo.

Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Barat, Anggawira mengatakan, Anies juga telah menemui Prabowo untuk mencari kemungkinan terbaik dalam perhelatan Pilpres 2019. Selain itu Anies dinilai sebagai figur yang diinginkan masyarakat untuk mendampingi Prabowo.

"Insya Allah partai koalisi Gerindra, PKS, PAN sudah menerima Anies maju sebagai cawapres Prabowo," ujar Anggawira, Jakarta, Sabtu (7/7/2018).

Sumber: www.inews.id