Silaturahim Tokoh Perempuan PKS Jelang Tahun Pilkada dan Pemilu

Anggota DPR RI, Ledia Hanifa (kiri), Ketua BPKK DPP PKS, Wirianingsih (tengah) dan Ketua Departemen PKKP DPP PKS, Dwi Septiawati (kanan)
Anggota DPR RI, Ledia Hanifa (kiri), Ketua BPKK DPP PKS, Wirianingsih (tengah) dan Ketua Departemen PKKP DPP PKS, Dwi Septiawati (kanan)

Jakarta (16/11) -- Perempuan memiliki peran strategis dalam membangun peradaban. Karena itu PKS menginginkan perempuan Indonesia memainkan peran ini secara optimal sehingga Indonesia berubah ke arah yang lebih baik, yaitu Indonesia yang maju, adil dan sejahtera.

Untuk itu, Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) DPP PKS menggelar acara diskusi terbatas dengan para Tokoh Perempuan PKS (TP2KS) di gedung Markaz Dakwah DPP PKS di Jakarta (15/11).

Dalam keterangannya, Ketua BPKK DPP PKS, Wirianingsih, menjelaskan bahwa pertemuan TP2KS merupakan agenda rutin yang digelar oleh BPKK sebagai ajang konsolidasi dan koordinasi. "Dan yang paling penting adalah sebagai ajang silaturahim di antara para tokoh perempuan PKS untuk saling memberi informasi, bertukar pikiran, sarana untuk meningkatkan kualitas diri dan bersinergi, dengan harapan akan mampu berdampak positif terhadap peran politik perempuan di Indonesia," imbuh ibu dari sebelas anak ini.

Ditambahkan oleh Wirianingsih, bahwa tokoh memiliki peran penting dalam melakukan perubahan di masyarakat. Dalam masyarakat Indonesia yang paternalistik ini keberadaan tokoh menjadi sosok panutan. Ia mampu menjadi magnit simpul massa.

Lebih lanjut, Wirianingsih memaparkan bahwa sebagai partai dakwah, PKS selalu berupaya memberi solusi atau jawaban untuk berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat dan BPKK berupaya untuk bisa memberi kontribusi positif, diantaranya melalui Rumah Keluarga Indonesia (RKI) yang tersebar di seluruh Indonesia.

"Terkait dengan visi BPKK yaitu berkhidmat untuk rakyat melalui peningkatan peran perempuan dan ketahanan keluarga, dari  sekian banyak agenda politik, salah satunya adalah para tokoh perempuan PKS ini akan melakukan advokasi kebijakan-kebijakan yang mendukung terwujudnya ketahanan keluarga karena kami meyakini kokohnya ketahanan keluarga merupakan basis dari ketahanan nasional," jelas Wirianingsih.

Dalam kesempatan ini, hadir pula Ledia Hanifa Amalia, anggota DPR RI dari PKS. Ledia menyampaikan bahwa diperlukan perempuan-perempuan pejuang tangguh untuk memperjuangkan kepentingan pengokohan ketahanan keluarga di ranah legislatif.

Sementara Dwi Septiawati, Ketua Departemen Peningkatan Kapasitas Kader Perempuan (PKKP) BPKK DPP PKS, yang juga Ketua Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) menyampaikan bahwa ceruk perempuan pemilih dalam pilkada maupun pemilu legislatif cukup besar dan menjadi 'rebutan' semua partai politik peserta pemilu. "Karena itu diperlukan strategi yang jitu untuk menggarap suara perempuan pemilih dan ajang silaturahim TP2KS ini menjadi penting untuk menyelaraskan langkah kader perempuan PKS," tutup perempuan yang biasa disapa Septi ini. (ang)