Semarang Masih Dikepung Banjir, Legislator PKS Jateng Beri Tanggapan

Anggota DPRD Komisi C Provinsi Jawa Tengah Agung Budi Margono.
Anggota DPRD Komisi C Provinsi Jawa Tengah Agung Budi Margono.

Semarang – Cuaca ekstrem dengan hujan lebat disertai petir dan angin kencang melanda Semarang dan sekitarnya sejak Rabu (13/3/2024). Fenomena tersebut menyebabkan 30 kelurahan di Semarang terdam banjir dengan ketinggian bervariasi. Akibat fenomena tersebut, tak kurang dari 158,137 jiwa terdampak.

Anggota DPRD Komisi C Provinsi Jawa Tengah, Agung Budi Margono mengungkapkan bahwa banjir di Kota Semarang diperparah dengan kondisi penurunan tanah secara kontinu.

“Kami beserta rekan-rekan DPRD turut prihatin atas bencana banjir yang melanda Kota Semarang. Informasi yang kami terima dari BMKG, banjir kali ini disebabkan oleh cuaca ekstrim akibat MJO ya, kurang lebih gangguan dinamika atmosfer. Hal itu kemudian diperparah dengan kondisi tanah Semarang yang memang terus mengalami penurunan,”  ujar Agung.

“Makanya (banjir di) Semarang paling parah (dibanding kota-kabupaten di sekitarnya), karena kondisi tanahnya juga berbeda,” Lanjutnya.

Hingga saat ini, Banjir masih menggenangi Kota Semarang. Kendati demikian, anggota legislatif yang juga merupakan Ketua Fraksi PKS Jateng tersebut mengapresiasi gerak cepat Pemerintah Kota Semarang dalam melakukan evakuasi masyarakat terdampak serta mendirikan dapur umu di beberapa titik.

“Kami memberikan apresiasi yang tinggi kepada Pemkot Semarang atas gerak cepatnya dalam hal evakuasi masyarakat dan pendirian dapur umum di beberapa titik,” ungkap Agung.

Dirinya mendorong Pemkot Semarang untuk terus memprioritaskan evakuasi, penyediaan fasilitas pengungsian, serta bantuan pokok terhadap masyarakat terdampak.

Kedepan, Dirinya berharap Pemkot Semarang dapat segera melaksanakan dan merampungkan rencana normalisasi saluran air sepanjang Kaligawe hingga Tlogosari. Serta dalam pembangunan rumah pompa berikut penambahan kapasitas yang telah tersedia sebelumnya.

“Kedepan tentunya kami berharap Pemkot Semarang dapat segera mengebut normalisasi saluran air, drainase, pembangunan rumah pompa dan upaya preventif lain, agar dapat meminimalisir dampak dan kerugian banjir di masa yang akan datang,” tutup Agung.