Salah Besar Bibit Terorisme Berasal dari Aksi Solidaritas Palestina

Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid menjadi pembicara kunci dalam FGD Tangkal Terorisme dengan Ketahanan Keluarga di Depok, Jumat (1/6) (Donny/PKSFoto)
Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid menjadi pembicara kunci dalam FGD Tangkal Terorisme dengan Ketahanan Keluarga di Depok, Jumat (1/6) (Donny/PKSFoto)

Depok (4/6) - Wakil Ketua Majelis Syuro PKS menilai salah besar jika ada yang menganggap salah satu bibit terorisme itu berasal dari solidaritas terhadap Palestina.

"Saya pikir itu cara pandang yang salah. Solidaritas terhadap Palestina pastilah harus didudukkan pada proporsi yang sebenarnya. Karena kalau hanya solidaritas saja maka solidaritas yang pertama kali itu dilakukan oleh Bung Karno," kata Hidayat saat menjadi pembicara kunci di Focused  Group Discussion (FGD) bertajuk "Menangkal Terorisme dengan Ketahanan Keluarga" di Depok, Jawa Barat, Jumat (1/6/2018).

Bung Karno (Soekarno) menurutnya adalah tokoh pertama yang mengajarkan solidaritas terhadap Palestina. Maka pada saat Konferensi Asia Afrika, Bung Karno menolak untuk mengundang Israel. Yang diundang justru Imam Besar Masjid Al-Aqsa.

"Bung Karno menegaskan selama Israel menjajah bangsa Palestina maka Indonesia tidak akan membuka hubungan Israel," katanya.

Wakil Ketua MPR itu menyatakan bab solidaritas terhadap Palestina tidak bisa dijadikan indikasi munculnya terorisme. Harus dipahamkan ke keluarga bahwa solidaritas terhadap Palestina bukan bibit radikalisme tapi menjadi bagian ekspresi mencintai Indonesia.

"Karena Indonesia menentang segala bentuk penjajahan. Sikap kita melawan penjajahan Israel karena kita Indonesia," tegasnya.

Diketahui sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menilai solidaritas terhadap Palestina sebagai salah satu penyebab adanya terorisme.

“Penyebab teroris adalah ideologi, paham yang salah, solidaritas komunal karena melihat saudaranya dizalimi seperti Palestina, Rohingya, Maluku Ambon,” ujar Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Pol. Hamli di Jakarta Pusat, Rabu (30/05).