Saatnya Kepri Miliki Grand Design Ekonomi yang Jelas

Ketua Komisi II DPRD Kepulauan Riau (Kepri) Iskandarsyah
Ketua Komisi II DPRD Kepulauan Riau (Kepri) Iskandarsyah

Kepri (20/3) - Ketua Komisi II DPRD Kepulauan Riau (Kepri) Iskandarsyah menyatakan Kepri sudah mendesak untuk memiliki grand design ekonomi yang jelas. Menurut wakil rakyat PKS ini pemerintah provinsi Kepri sudah harus segera memiliki rencana yang jelas dan tepat sasaran.

"Saya pikir pemerintah sudah saatnya memiliki rencana kerja yang jelas untuk mensejahterakan rakyatnya," terang Iskandarsyah melalui aplikasi perbincangan Whatsapp, Senin (20/3/2017).

Iskandar menyoroti kasus Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang banyak terjadi di perusahaan galangan kapal di Batam. Ia menganggap ribuan karyawan yang di-PHK merupakan persoalan yang serius.

Di sisi lain pada perusahaan bidang lain pun mengalami hal senada. Meski tidak separah pada galangan kapal, banyak perusahaan juga mem-PHK banyak karyawan. Kita bisa melihat ketika lowongan kerja dibuka antara yang mendaftar dengan tenaga yang dibutuhkan jumlahnya sangat tidak berimbang jauh. "Ini menunjukan sedang ada pengangguran di Kepri," tambahnya serius.

Menurutnya faktor utama munculnya persoalan kesejahteraan masyarakat Kepri bermula dari pemerintah tidak memiliki solusi yang tepat dalam mengatasi persoalan kesejahteraan. Pemprov Kepri tidak mampu memberikan solusi akibat belum memiliki roadmap ekonomi yang jelas.

Salah satu pertumbuhan ekonomi, kata dia, dipengaruhi oleh investasi. Dengan investasi maka akan muncul padat modal dan padat kerja. Lapangan pekerjaan yang terbatas bahkan adanya PHK menunjukan investasi di Kepri tidak berjalan maksimal. Untuk itu ia berharap Gubernur Kepri, Nurdin Basirun dan perangkatnya segera bekerja keras untuk mewujudkan kesejahteraan sesuai ketentuan yang berlaku.

Dalam pandangan Iskandar ada empat sektor yang bisa dikembangkan di Kepri. Keempat sektor tersebut jika mampu dijalankan maksimal diyakininya mampu mengangkat kesejahteraan masyarakat Kepri. Keeampat sektor itua ialah sektor pariwisata, sektor maritim, kelautan dan perikanan, sektor pertanian dan pwrkebunan dan sektor investasi dan KUKM.