PKS Sulteng Latih Perempuan Siaga Jelang Pemilu

Palu (12/12) -- Organisasi perempuan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Barisan Putri Keadilan (Santika) Sulawesi Tengah menggelar Pelatihan Perempuan Siaga (LATANSA) pada Sabtu-Ahad (9-10/12) kemarin di Bumi Perkemahan dan Wisata Alam Desa Oloboju Kabupaten Sigi.

Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKS Sulteng Zainuddin Tambuala menuturkan bahwa kegiatan LATANSA ini untuk mencetak kader perempuan PKS harus memiliki kekuataan Ruhiyah dan Fisik.

“Tujuan kita jelas, terwujudnya kader perempuan partai dakwah yang tak hanya kuat, namun terampil dan bugar serta semangat perjuangan dan pengorbanan yang tinggi,” ungkap Ust Zainuddin disambut pekikan takbir.

Menurut penanggung jawab kegiatan yang juga merupakan ketua Bidang Kepanduan dan Olahraga (BKO) DPW PKS Sulteng Ahmad Aco, perempuan PKS yang tergabung dalam Santika ini nantinya, juga harus memiliki peran yang sama seperti Satgas Pandu Keadilan PKS pada momen-momen penting dalam hal pengamanan.

“Bahwa peran laki-laki dan perempuan sama pentingnya. Oleh karena itu, dengan adanya Latansa Santika ini, diharapkan kader-kader PKS baik ikhwan (laki-laki) ataupun akhwat (perempuan) dapat berperan dengan baik dalam masyarakat, untuk kemaslahatan. Tentunya sebagaimana jargonnya torang (PKS) yaitu Berkhidmat untuk Ummat,” terang Ahmad Aco.

Menurutnya, kegiatan ini  ingin menguatkan para kader PKS, terutama kaum perempuan. Sebab mereka punya peran besar di tengah keluarga hingga masyarakat, serta menjadi pribadi tangguh untuk menerima tantangan dakwah kedepan.

Pelatihan Perempuan Siaga ini diikuti oleh 140 peserta dari perwakilan daerah-daerah kabupaten dan kota se Sulawesi Tengah. Peserta terjauh berasal dari Kabupaten Banggai Laut, yang harus menempuh perjalanan selama 24 jam.

Mereka mendapatkan beragam materi seperti baris berbaris, pertolongan pertama pada musibah (P3M), evakuasi korban, bela diri praktis untuk perempuan, outbond serta taujih atau arahan dari pimpinan-pimpinan partai.

“Kegiatannya bagus, seru dan penuh tantangan, ukhuwah islamiyah serta mendapat ilmu baru dan keterampilan untuk menyiapkan diri menjadi kader yang siap siaga,” ungkap Afifah (58) salah satu peserta yang berasal dari Kab. Poso.

Kegiatan ditutup dengan penyematan slayer bagi peserta oleh salah satu Pengurus Pusat Santika.