PKS Mulai Pikirkan Huntara untuk Korban Tsunami Selat Sunda

Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman mendengarkan keluh kesah korban tsunami Selat Sunda saat berkunjung ke wilayah terdampak di Banten, Senin (31/12) (M Hilal/PKSFoto)
Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman mendengarkan keluh kesah korban tsunami Selat Sunda saat berkunjung ke wilayah terdampak di Banten, Senin (31/12) (M Hilal/PKSFoto)

Pandeglang (31/12) -- Kunjungi posko ketiga di Kecamatan Sumur, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengapresiasi relawan yang sigap turun ke lokasi pada detik awal.

"Saya atas nama Presiden PKS mengucapkan jazakumullah khairan kepada antum dan semua relawan yang ada di desa ini, yang dengan sigap, turun di detik pertama bencana," ucap Sohibul kepada Kang Uung, Ketua DPC PKS Sumur, Senin (31/12/2018).

Ia mengungkapkan bahwa DNA kader PKS adalah berkhidmat untuk umat. "Saya kira ini sudah menjadi tradisi di PKS, selalu setiap melihat ada bencana kita pasti yang terdepan. Sering saya katakan, DNA kader PKS itu berkhidmat untuk umat, terutama pada saat bencana," ungkap pria kelahiran Tasikmalaya ini

Sebagai partai yang berpengalaman dalam penanganan bencana, Sohibul berpesan kepada Kang Uung agar mengikuti semua SOP yang telah ditetapkan partainya.

"Oleh karena itu, ikuti apa yang menjadi saran Pak Yoyok. Saya kira dengan mengikuti semua SOP itu, nanti penanganan bencana ini akan terstruktur dan sistematis. Sesuai SOP tersebut, nanti Kang Uung harus bisa menginventarisir apa-apa yang menjadi kebutuhan masyarakat," pesan Sohibul.

Ia menegaskan, keaktifan PKS dalam penanganan bencana merupakan khidmat partainya untuk menjadi mediator solusi bagi masyarakat.

"PKS ini sebagai partai, bukan berarti kita punya segalanya. Kita bukan orang-orang kaya. Tapi kita punya semangat, tekad untuk menjadi penghubung antara orang yang punya duit dan orang yang bermasalah. Jadi, kita ini mediator antara orang yang punya masalah dan yang punya solusi," ujarnya.

Ia menjelaskan, pada tahap berikutnya, rencananya PKS akan mendirikan hunian sementara (huntara) bagi korban yang rumahnya hancur diterjang tsunami.

"Tahap selanjutnya, setelah survival, mereka bertahan dengan makanan, dengan kesehatan, dengan pakaian, alhamdulillah. Tahap berikutnya, kita usahakan cari donatur yang bisa membuat huntara. Kemudian selanjutnya, kita bisa buat yang permanen, seperti di Lombok, Palu, Donggala yang sudah kita lewati," pungkasnya.