PKS Bali Dukung Penuh Anies Baswedan jadi Presiden, Target Raup Suara di Bali

Ketua DPW PKS Provinsi Bali, Hilmun Nabi. (Foto Ni Made Ari Rismaya Dewi/Radar Bali)
Ketua DPW PKS Provinsi Bali, Hilmun Nabi. (Foto Ni Made Ari Rismaya Dewi/Radar Bali)

MANGUPURA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berkoalisi dengan Partai Nasdem dan Partai Demokrat telah sepakat menggusung Anies Rasyid Baswedan sebagai Calon Presiden (Capres) dalam Pemilu 2024 mendatang.

"Bagi kami di koalisi tiga partai penggusung Anies ini, sampai dengan hari ini Insya Allah masih solid. PKS, NasDem, dan Demokrat masih firm untuk menggusung saudara Anies Rasyid Baswedan," tutur Presiden PKS, H. Ahmad Syaikhu dalam kegiatan 'Grand Final Lomba Baca Teks Proklamasi Mirip Bung Karno' oleh Fraksi PKS DPR RI, Selasa  (22/8) di Tuban, Kecamatan Kuta, Badung.

Hal serupa juga disampaikan Ketua DPW PKS Provinsi Bali, Hilmun Nabi. Ia pun berupaya agar Anies Baswedan bisa mendapatkan suara yang signifikan di Bali.

"Bagaimana yang sudah disampaikan Presiden PKS, kita berharap bagaimana pun juga Anies bisa mendapatkan suara yang cukup signifikan (di Bali, red). Walaupun kita tidak menutup mata di Bali cukup berat," kata Hilmun.

Meskipun demikian, ia berharap agar setidaknya dapat memberikan suara yang terbaik untuk Anies Baswedan dalam Pemilu 2024.

Disinggung besaran angka targetnya, pihaknya akui belum menentukan karena masih akan berdiskusi dengan koalisi lainnya."Belum (ada angka target, red). Karena kita juga harus berdiskusi dengan tiga meja (PKS, Partai Demokrat, dan Partai NasDem, red)," sambungnya.

Komunikasi terkait dukungan untuk Anies Baswedan hingga saat ini sudah dilakukan bersama koalisi, hanya saja belum membuat sekretariat bersama dan menunggu arahan dari pusat.

Selain itu, ia juga belum menerima informasi apakah akan ada kedatangan Anies Baswedan ke Bali dalam waktu dekat. Lebih lanjut, terkait dengan pasangan Anies Baswedan dalam pesta demokrasi mendatang, koalisi tiga partai ini bersepakat untuk menyerahkan sepenuhnya ke Anies Baswedan.

Namun diharapkan agar kandidat Cawapres yang dipilih memenuhi tiga kriteria. Pertama, memiliki wawasan nasionalis dan religius. Kedua yaitu Cawapres yang diajak bisa menjadi pasangan yang dwi tunggal atau mau berkolaborasi, bukannya malah berselisih. Kriteria terakhir yaitu pasangan yang betul-betul bisa meningkatkan elektabilitas. 

Sumber: RADAR BALI