Pertemuan PKS dan Nasdem Hasilkan Tiga Kesepahaman Politik

Sekretaris Jenderal PKS Mustafa Kamal membacakan Tiga Kesepahaman Politik antara PKS dan Nasdem di kantor DPP PKS, Rabu (30/10) (Donny/PKSFoto)
Sekretaris Jenderal PKS Mustafa Kamal membacakan Tiga Kesepahaman Politik antara PKS dan Nasdem di kantor DPP PKS, Rabu (30/10) (Donny/PKSFoto)

Jakarta (30/10) - Pertemuan antara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan Partai Nasdem menghasilkan tiga kesepahaman politik.Hal tersebut disampaikan Sekjen PKS Mustafa Kamal di Gedung DPP PKS Jakarta Selatan Rabu (30/10/2019).

"Pertama, saling menghormati sikap konstitusional dan pilihan politik masing-masing partai. Partai Nasdem menghormati sikap dan pilihan politik PKS untuk berjuang membangun bangsa dan negara dari luar pemerintahan. Di saat yang sama, PKS juga menghormati sikap dan pilihan politik Nasdem yang berjuang di dalam pemerintahan Perbedaan sikap politik kedua Partai tersebut tidak menjadi penghalang bagi Nasdem dan PKS untuk berjuang bersama-sama menjaga demokrasi agar tetap sehat dengan memperkuat fungsi checks and balances di DPR RI. Demokrasi yang sehat itu penting, untuk mengatasi tantangan-tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia baik di bidang politik, ekonomi. keagamaan, pendidikan, kesehatan. budaya, dan lainnya," kata dia.

Kedua, senantiasa menjaga kedaulatan NKRI dengan menjalankan nilai-nilai Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945 dengan baik dan benar, keluhuran akhIak dan keteladanan para em sebagai dasar-dasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bemegara serta tidak memberikan tempat kepada tindakan separatisme, komunisme, terorisme. radikalisme, intoleransi, dan lainnya yang bertentangan dengan empat konsensus dasar kehidupan berbangsa dan bemegara.

"Ketiga, kami menyadari bahwa takdir sosiologis dan historis bangsa Indonesia adalah warisan sejarah kerja sama para pendiri bangsa antara kelompok nasionalis yang memuliakan nilai-nilai Agama dengan kelompok Islam yang memegang teguh nilai-nilai kebangsaan. Oleh karena itu, bagi generasi penerus dari dua komponen bangsa tersebut harus mampu menjaga warisan sejarah pendiri bangsa ini dengan saling menghormati, saling memahami, dan saling bekerjasama. dalam rangka menjaga kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan Partai atau golongan," ujar dia.

"Semoga Allah Tuhan Yang Maha Kuasa me'ridhoi pertemuan ini dan senantiasa memberikan kekuatan kepada kedua Partai untuk senantlasa berkomitmen pada kesepahaman ini," kata dia.