Penuh Tantangan, Jajuli Satu-satunya Calon yang Temui Warga Way Haru, Pesbar

Pesisir Barat (21/5) -- Untuk pertama kalinya, warga way Haru, Kecamatan Bengkunat Belimbing, Pesisir Barat Provinsi Lampung kedatangan calon gubernur dan/atau wakil gubernur.

"Sejak pemekaran dari Lampung Utara sampai sekarang baru calon wakil Gubernur Lampung nomor 4 Ahmad Jajuli yang mau menemui kami," kata warga.

Dalam pertemuan itu, warga mengeluhkan tentang buruknya infrastruktur desa. Bahkan, di desa mereka hampir setiap hari terjadi konflik gajah dan manusia.

"Kami memohon dengan datangnya bapak ke sini dapat mengetahui keadaan lapang secara sebenarnya, bahwa selain jalan yang rusak di sini juga sering terjadi serangan gajah liar yang bukan hanya merusak lahan pertanian namun sudah banyak kejadian yang menimbulkan korban jiwa," katanya lagi.

Sebagian besar warga bermata pencaharian perkebunan dan nelayan. Mereka berharap kehadiran paselon nomor 4 bisa menjawab persoalan yang selama ini terjadi.

Ahmad Jajuli begitu seksama mendengarkan keluhan warga. Menurutnya, kondisi masyarakat yang selama ini terjadi karena kurang adanya komunikasi yang efektif.

"Kami akan berupaya menjembatani pada pihak terkait," kata dia.

Dalam kesempatan itu Jajuli juga menyampaikan program KJ 4 salah satunya tentang kemandirian ekonomi yang juga bisa diterapkan pada warga yang tinggal di desa penyangga hutan.

"Bapak, ibu dan sahabat-sahabat sekalian, hari ini kami hadir di sini untuk Bapak, Ibu dan sahabat. Insya Allah suatu saat kami akan kembali kesini untuk memastikan harapan-harapan bapak, ibu dan sahabat terwujud. Sehingga mohon bantu kami ya bu, pak agar harapan bapak-ibu cepat terwujud," kata dia.

Cawagub Jajuli bersama rombongan memang pada Senin (21/5) melakukan kampanye terbatas yang dikemas dengan Ketupat (Ketemu Paslon Nomor Empat) Kece di Way Haru, Pesisir Barat. Agar sampai disana setidaknya harus melakukan perencanaan matang terkait waktu dan moda transportasi yang digunakan.

Sebab untuk sampai di Way Haru harus melewati bibir pantai yang diapit oleh laut lepas/ Samudera Hindia dan tebing yang masuk ke dalam Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). Sementara moda transportasi yang digunakanpun harus khusus, motor trail dan mobil double gardan dengan roda ditambahkan rantai. Way Haru dapat ditempuh selama 3 jam dari Krui, Ibukota Kabupaten Pesisir Barat jika cuaca tidak hujan. Namun jika hujan harus ditempuh setidaknya 5 jam dari Krui.


"Ini adalah perjalanan yang bersejarah. Perjalanan ini aduhai, amboi, dahsyat pokoknya, " ungkap Jajuli. (*)