Pasca Longsor, Relawan Bahu Membahu Normalisasi Aliran Sungai

Banjarnegara (17/12) - Musibah tanah longsor yang menimpa Dusun Jemblung Desa Sampang Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, Jawa Tengah, mengakibatkan terputusnya aliran air sungai di kawasan tersebut. Untuk melakukan normalisasi aliran sungai, sekitar 75 relawan dari berbagai kesatuan saling bahu membahu membersihkannya.

Koordinator tim pemulasaraan jenazah, Amir Darmanto mengatakan, pihaknya menerjunkan sekitar 25 relawan untuk membantu normalisasi aliran sungai tersebut.

"Sungai tertimbun meterial longsor dengan kedalam sekitar 15 meter. Oleh karena itu, sungai terbendung dan membentuk aliran baru. Untuk itu perlu dilakukan normalisasi fungsi," kata pria yang juga Anggota DPRD Jateng Fraksi PKS ini, Rabu (17/12).

Selain untuk normalisasi aliran sungai, katanya, hal itu juga digunakan untuk menghayutkan tanah meterial longsor. Harapannya, proses pencarian jenazah yang diperkirakan masih tertimbun lebih mudah dilakukan.

"Semoga setelah sungai normal kembali, akan lebih mempermudah proses evakuasi dan perbaikan pasca tanah longsor," pungkasnya.

Diketahui, berdasarkan data BNPB, hingga Selasa (16/12) pukul 17.15 Wib, korban yang berhasil ditemukan adalah 64 orang tewas, dimana 41 laki-laki dan 23 perempuan. Korban yang masih dicari adalah 44 orang.

Hingga saat ini dari 64 korban ada 6 korban yang belum dapat diindentifikasi. Ditinjau dari identitas alamat korban tewas, dari 64 korban yang telah berhasil ditemukan ada 45 korban berasal dari Kecamatan Karangkobar, 13 korban dari luar Kecamatan Karangkobar, dan 6 korban belum dapat diidentifikasi. Korban dari luar Kecamatan Karangkobar berasal dari Kecamatan Pejawaran, Banjarmangu, Wanayasa, Cirebon, Bawang, Susukan Cirebon, dan Purwodadi.

Sementara, jumlah pengungsi saat ini ada 1.146 jiwa tersebar di 10 lokasi. Terjadi penurunan jumlah pengungsi dari hari sebelumnya yaitu dari 1.886 jiwa. Pengungsi yang telah pulang kembali ke rumahnya ini berasal dari desa sekitar lokasi kejadian yang pada saat terjadi longsor mereka panik dan ikut mengungsi.

Sumber: Humas PKS Jateng