Nelayan Jepara Masih Takut untuk Kembali Melaut

Ilustrasi Nelayan yang Mogok Melaut
Ilustrasi Nelayan yang Mogok Melaut
Jepara (7/4) - Perayaan Hari Nelayan masih diselimuti oleh rasa khawatir nelayan untuk melaut, hal tersebut dikarenakan masih minimnya perhatian pemerintah mengenai jaminan keselamatan nelayan. Menurut Ketua Bidang Pekerja Petani dan Nelayan (BPPN) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Tengah Suharsono hal tersebut nampak dari tidak meratanya pembagian Kartu Nelayan dan kurang tanggapnya pemerintah terkait kecelakaan laut.

"Pemerintah hingga saat ini belum optimal dalam memberikan jaminan keselamatan kepada nelayan, bisa dilihat dari jumlah kartu nelayan yang ada di lapangan. Nelayan butuh jaminan ketika melaut," tegasnya usai melakukan diskusi dengan tokoh dan kelompok nelayan di Jepara, Kamis (06/04/2017).

Harsono menjelaskan bahwa hingga hari nelayan nasional ini, baru 4 ribu kartu nelayan yang tersebar dari jatah 13 ribu. Kartu Nelayan merupakan salah satu yang dijanjikan oleh pemerintah sebagai bantuan asuransi nelayan ketika melaut.

Selain itu juga, Harsono mengingatkan pemerintah untuk terus mendisiplinkan petugas dan kesigapannya karena berbicara tentang nelayan berbicara juga tentang hidup mati seorang warga. Seperti contoh kasus kecelakaan laut yang terjadi pada tanggal 17 Februari 2017 yang hingga sekarang belum ada kabar tanggapan dari pemerintah.

"Kita akan menyampaikan kepada pemerintah kabupaten dan provinsi. Sehingga mereka mendapat bantuan. Mereka seharusnya mendapatkan kompensasi untuk kecelakaan laut. Sedangkan ini sudah dari februari belum mendapatkan kepastian." ungkap Harsono.

Sebagai informasi, dalam rangka peringatan Hari Nelayan 6 April 2017 BPPN DPW PKS Jateng mengagendakan Kunjungan dan dialog Ke tokoh dan kelompok nelayan di Jepara dan Demak.