Massa Aksi Lingkungan Jatinangor Diterima dengan Mesra Anggota FPKS Jabar

Anggota FPKS Jawa Barat Ridwan Solihin memeluk salah satu aktivis lingkungan Jatinangor yang berunjuk rasa di depan Gedung Sate, Bandung, Kamis (19/9). (Humas PKS Jabar)
Anggota FPKS Jawa Barat Ridwan Solihin memeluk salah satu aktivis lingkungan Jatinangor yang berunjuk rasa di depan Gedung Sate, Bandung, Kamis (19/9). (Humas PKS Jabar)

BANDUNG -- Kedatangan aksi massa dari Gabungan Komunitas Peduli Lingkungan Gunung Geulis Jatinangor, diterima oleh pimpinan DPRD Jawa Barat pada Kamis (19/9/2019) pagi hari. Sebelumnya massa aksi melakukan unjuk rasa di depan Gedung Sate.

Legislator Fraksi PKS yang menerima massa adalah Wakil Ketua DPRD Jabar definitif, Ahmad Ru'yat serta Ridwan Solihin (Rinso) sebagai anggota Fraksi PKS yang juga berasal dari dapil Sumedang.

Suasana hangat saat perwakilan DPRD Jabar menerima perwakilan massa aksi. Apalagi Rinso merupakan warga Jatinangor dan juga sesama aktivis di Jatinangor.

Perwakilan massa aksi menyampaikan aspirasinya dari berbagai permasalahan, mulai dari penggalian tanah di kaki Gunung Geulis, Ruang Terbuka Hijau (RTH) PT Kahatex, maupun permasalahn lingkungan lainnya di Jatinangor dan Jawa Barat. Hadir juga camat Jatinangor serta kepala desa Jatimukti.

Koordinator Forum Komunikasi Peduli Gunung Geulis Saepudin memaparkan permasalahan yang terjadi. Khususnya mengenai penggalian di kaki Gunung Geulis yang dianggap bermasalah secara aspek lingkungan maupun hukum. Secara detail dengan data administrasi maupun dokumentasi langsung dieksekusi.

Rinso menyatakan bahwa aspirasi ini akan segera dieksekusi walaupun saat ini alat kelengkapan dewan belum terbentuk karena baru dilantik beberapa waktu. Komitmen ini sebagai bentuk respons DPRD Jabar khususnya anggota DPRD dapil Sumedang Majalengka Subang sebagai wilayah pemilihan.

"Kami berkomitmen untuk menyampaikan aspirasi ini, termasuk pada dinas terkait. Aspirasi ini akan kita dorong sebaik-baiknya dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya," ucap Rinso.

Massa aksi juga akan tetap menyampaikan aspirasinya jika belum mencapai titik terang. Bahkan siap membantu DPRD Jawa Barat jika dibutuhkan untuk informasi tambahan mengenai permasalahan ini.