Mardani: Dukung Tere Liye agar Capres Menjadikan Literasi Jadi Program Utama

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera

Jakarta (08/01) -- Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera mendukung surat terbuka yang diajukan oleh penulis buku terkenal, Tere Liye mengenai literasi dan minat untuk dijadikan sebagai salah satu visi misi calon Presiden dan Wakil Presiden Indonesia 2019-2014.

"Fokus meningkatkan literasi bangsa Indonesia harus menjadi salah satu visi misi Capres-Cawapres Indonesia 2019-2024. Saya berhadap bisa mendengarkan visi misi itu saat debat kandidat yang diadakan KPU nanti,” kata Mardani, Senin (07/01/2019).

Wakil Ketua Komisi II DPR menggangap kebijakan meningkatkan minat baca level literasi harus menjadi salah satu fokus Presiden Indonesia kedepan karena fenomena rendanya minat baca buku penduduk di indonesia dan tingginya aktivitas menatap gadget kurang lebih 9 jam perhari.

“Dengan Meningkatkan level literasi bangsa indonesia otomatis akan meningkatkan literasi digital. Masyarakat Indonesia kedepan harus berada pada level mampu berkomunikasi, kolaborasi, berfikir kreatif dan inovatif.” ujarnya.

Dalam tulisannya Tere Liye menjelaskan enam level kemampuan membaca, penduduk Indonesia ternyata hanya mentok di level 1, kita ‘hanya bisa membaca’, tapi tidak mampu memahami bacaan, tidak bisa membuat kesimpulan, tidak mampu mencari ide pokok tulisan, bahkan tidak bisa membedakan apakah tulisan yang dibacanya mengandung kebenaran atau hoax, dan sebagainya, dan sebagainya.

Selain meningkatkan minat baca, Legislator kelahiran Betawi itu juga mendesak perlu adanya reorientasi baru dalam penyelenggaraan pendidikan nasional baik pada pendidikan dasar, mengengah dan tinggi.

"Kualitas pendidik harus diperhatikan agar dunia pendidikan memiliki daya saing global dan relevan dengan era ekonomi digital,” pungkasnya.

Sebagai informasi, melalui laman facebook Tere Liye melalui surat menyarankan enam usulan untuk meningkatkan level literasi masyarakat indonesia, yakni: menghapus total PPN buku, pajak royalti final dengan tarif 5%, Revitalisasi perpustakaan sekolah, insentif kepada industri buku, mewajibkan Pemda serta BUMN menggelar festival literasi dan pameran buku, berantas buku bajakan.