Mahir Berpantun, Tifatul Sembiring Ingin Membawa Budaya Melayu di Pentas Nasional

Riau (09/12) -- Dikenal sebagai seorang politisi yang suka berpantun, Tifatul Sembiring Anggota DPR RI dari PKS mengungkapkan bahwa dirinya ingin membawa budaya pantun melayu di pentas Nasional. Hal tersebut dikatakannya saat mengisi materi di acara T.O.PKS yang bertajuk 100 tokoh Riau di Hotel Aryaduta Pekanbaru Riau (06/12/2019).

Budaya melayu terutama pantun diyakininya dapat mencairkan suasana yang tegang, berat serta mampu memecah kesunyian ketika bersama-sama.

Termasuk di dalamnya ketika menyindir seseorang dengan menggunakan pantun terhadap pihak-pihak lain, seluruhnya hampir dinyatakan secara tidak langsung dan tanpa unsur menyakiti. Sehingga sopan santun dan kehalusan budi yang dituntut oleh nilai-nilai masyarakat tetap terjaga.

“Terkadang ketika diskusi-diskusi politik, ada ucapan-ucapan yang kurang baik. Maka saya mencoba menghadirkan budaya pantun melayu di tingkat Nasional untuk mencairkan suasana, agar orang kalau bicara tidak kasar,” tutur Tifatul Sembiring.

Diacara T.O.PKS tersebut mantan Menteri Komunikasi dan Informasi era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu mengawali materinya dengan beberapa pantun, disela-sela diskusi dan penutupan ia juga menyelipkan pantun yang membuat hadirin terhibur dan bertepuk tangan.

Selain itu, Bidang Seni dan Budaya DPW PKS Riau yang diketuai Afrizal juga mulai menggalakkan budaya pantun melayu. Terlihat setiap acara, MC selalu mebawakan beberapa pantun untuk mengiringi susunan acara.

Afrizal atau yang lebih akrab disapa Pak Long merupakan salah satu kader PKS yang suka berpantun. Pria asli kelahiran Selat Panjang Kepulauan Meranti ini juga kerap didaulat sebagai MC diacara-acara PKS.