Legislator Sumbar Apresiasi Pemerintah, Menetapkan Ruhana Kuddus Jadi Pahlawan Nasional

Anggota DPR MPR RI, Nevi Zuairina
Anggota DPR MPR RI, Nevi Zuairina

Jakarta (08/11) -- Anggota DPR MPR RI, Nevi Zuairina mengapresiasi pemerintah yang telah menetapkan sosok inspiratif, jurnalis perempuan asal Sumatera Barat sebagai Pahlawan Nasional. Sosok yang dimaksud adalah Ruhana Kuddus, atau  Ruhana Kuddus, jurnalis perempuan pertama asal Sumatera Barat yang pada tahun ini telah di sematkan oleh presiden RI sebagai pahlawan nasional.

“Saya sangat bangga, dan gembira, kini pemerintah telah mengakui sesosok perempuan sumbar, yang memiliki peran besar terhadap keterbukaan informasi dan kemajuan di bidang pendidikan. Beliau, almarhumah Ruhana Kuddus, telah kami ajukan bersama-sama masyarakat sumatera barat sejak bulan Maret  2017 sampai September 2017. Alhamdulillah setelah dua tahun pengajuan, kini pemerintah telah menetapkan jurnalis pertama perempuan Indonesia yang berasal dari Sumbar sebagai Pahlawan Nasional," jelas Nevi.

Legislator Sumatera Barat ini menambahkan, Ruhana Kuddus hidup sezaman dengan pahlawan nasional peremuan kita, Kartini. Ruhana Kuddus lahir di Koto Gadang, Kabupaten Agam 20 Desember 1884. Surat Kabar yang didirikannya yang bernama Soenting Melajoe merupakan inisiatif akibat surat kabar perempuan, Poetri Hindia tempat beliau menulis di bredel oleh pemerintah Belanda. Dan akhirnya beliau wafat di Jakarta pada 17 Agustus 1972 pada usia 87 tahun.

Politisi PKS ini mengatakan, bahwa anak-anak muda sekarang patut meneladani dan mengambil hikmah dari perjuangan sosok dan inspirasi Ruhana Kuddus. Menulis, membaca, berbahasa Belanda, bahasa Arab, bahasa latin, arab-melayu ia kuasai ketika usia belia dimana ketika itu pendidikan tinggi bagi perempuan sangat terlarang, "Perjuangannya merupakan sebuah kekuatan jiwa dengan semangat memberi, bukan semangat mengambil,".

Ruhana Kuddus, lanjut nevi, bukan saja sekedar pahlawan dibelakang meja. Ia turut sumbangsih mendirikan dapur umum bagi para pejuang. Beliau sebagai pencetus ide pergerakan antar kota pada  perangkat atau alat perang bagi pejuang yang disembunyikan dia antara sayur mayur. Beliau bukan sekedar pahlawan akibat sebuah tulisan, tapi beliau adalah pahlawan yang turun langsung ke lapangan dengan segala kemampuannya.

“Saya berharap, moment yang sangat bagus di hari pahlawan tahun  ini, para pemuda Indonesia dapat mencontoh sosok Ruhana Kuddus untuk bertekad memberikan karya terbaik untuk negeri. Saya berterima kasih, kepada pemerintah pusat, yang telah menyematkan sosok pahlawan kami asal Sumatera Barat sebagai pahlawan Nasional. Semoga kedepannya, akan muncul pahlawan-pahlawan baru dari anak bangsa, yang memberikan sumbangsih bagi negara di tempat ia berada, pada waktu ia menjalankan kehidupannya”, tutup Nevi Zuairina.