Kunjungi Natuna, Netty Minta KBRI di Negara Sebaran Jemput Bola Mengecek Kondisi WNI

Jakarta -- Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPR RI Netty Prasetiyani, ikut serta dalam rombongan Komisi IX ke Natuna untuk melihat secara langsung kegiatan penatalaksanaan observasi bagi 238 WNI yang dipulangkan dari Wuhan di Lanud Raden Sadjad, Natuna, Kepulauan Riau, Kamis (13/2).

Dalam kesempatan tersebut rombongan Komisi IX yang didampingi Menteri Kesehatan Terawan Putranto dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Natuna juga melakukan video conference dengan WNI yang diobservasi terkait fasilitas, sarana, prasarana, aktivitas harian dan perasaan mereka menjelang selesainya masa observasi.

Menurut Netty, "Persoalan observasi 'happy ending' setelah pada awalnya diwarnai oleh kepanikan, ketakutan, kekhawatiran, dan bahkan penolakan yang disertai unjuk rasa." Netty mengapresiasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan masyarakat Natuna yang berlapang dada dan berbesar hati menerima kedatangan saudara sesama bangsa. "Itulah bentuk keindonesiaan Natuna dan kita semua, serta perasaan senasib sepenanggungan," tambahnya.

Menurut Netty kegiatan penatalaksanaan observasi menjawab keraguan dunia akan kemampuan Indonesia menangani pasien virus Corona. "Saya yakin Indonesia mampu mencegah penyebaran virus Corona. Bahkan penanganan sampah dan barang infeksius juga sudah disiapkan dengan adanya mesin pemusnah sampah khusus sehingga tidak ada tumpukan sampah dan barang berbahaya. Mobile toilet juga tersedia," jelas Netty.

Politisi PKS dari dapil Kokab Cirebon dan Indramayu ini juga menyampaikan harapannya ke depan, "Upaya promotif dan preventif harus menjadi aktivitas unggulan sebagai benteng menghadapi penyakit dan gangguan kesehatan lainnya. Puskesmas harus membangun filosofi ‘Puskesmas without wall’ dengan mendatangi tokoh agama, tokoh masyarakat, kader posyandu, PIK Remaja, dan kelompok masyarakat untuk membangun kesadaran tentang pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)."

Selanjutnya Netty meminta pemerintah memikirkan kelanjutan penanganan WNI dari Wuhan pasca selesainya kegiatan obaervasi. "Sebagian besar mereka adalah mahasiswa. Banyak yang dari jurusan kedokteran. Perlu dipikirkan bagaimana kelanjutan studi mereka. Apakah dimungkinkan kembali ke Wuhan atau melanjutkan di tanah air," ujar Netty.

Dan yang tidak kalah penting, kata Netty, bagaimana kemampuan pemerintah menyelenggarakan penatalaksanaan observasi WNI dari lokasi endemik ini, dibarengi dengan upaya melindungi WNI yang ada di luar negeri khususnya yang menjadi sebaran Covid 19. "Pemerintah perlu mengecek kondisi WNI di setiap negara sebaran Corona. Pastikan setiap KBRI siap membuka layanan cepat tanggap dan jika perlu jemput bola dengan menghubungi setiap WNI untuk mengetahui keadaan mereka," kata Netty.

Sebagai penutup Netty mengajak masyarakat mengambil hikmah dari semua kejadian tersebut agar di kemudian hari lebih tangguh dalam menghadapi setiap dinamika dan tantangan yang muncul dalam kehidupan. "Kita perlu membangun kemampuan memprediksi setiap ancaman dan tantangan yang muncul di masa depan terhadap ketahanan nasional. Apa pun itu bentuknya," ujar Netty.

Untuk itu, Netty meminta agar Kemenkes melengkapi sarana prasarana instalasi dan pelayanan kesehatan; Kementerian KKP meningkatkan pembangunan infrastruktur perikanan yg mrmadai; serta TNI/Polri memperkokoh pertahanan dan keamanan mengingat posisi Natuna yang strategis di perairan Laut Natuna Utara.