Kolam Retensi, Solusi Bandung Selatan Bebas Banjir

Bandung (14/3) – Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan, banjir musiman yang terjadi di kawasan Bandung Selatan, meliputi Baleendah, Bojongsoang, Kampung Andir, Dayeuhkolot, dan sekitarnya, akan tertanggulangi bila kawasan Cieunteung dialihfungsikan menjadi kolam retensi.

“Saya kira semua pihak termasuk masyarakat yang tinggal di Cieunteung harus melihat bahwa inilah penyelesaian. Ya kalau masyarakat nolak – nolak terus kan permasalahan sulit juga, kita mau bergerak seperti apa. Namanya air, dari hulu ke hilir tidak bisa ditahan. Curah hujan juga nggak bisa ditawar – tawar. Milik Tuhan kalau masalah curah hujan,” kata Aher di kawasan Bandung Selatan, Senin (14/11).

Menurut Aher, inilah solusi supaya Bandung Selatan secara permanen, bebas dari banjir tahunan. Maka kata dia, pembebasan lahan di kawasan Cieunteng harus diselesaikan segera. Para stakeholder, pemerintah, serta masyarakat perlu bersama – sama, dengan keterbukaan, membuat suatu kesepakatan yang bijak.

Secara geografis,lanjutnya, kawasan Bandung Selatan adalah ‘Cekungan Bandung’ yang ‘paling cekung’. Maka layaknya, kawasan tersebut perlu dialihfungsikan menjadi kolam retensi. Karena, katanya, bila tetap dimanfaatkan menjadi pemukiman. Warga di sana harus siap dengan datangnya banjir musiman yang selama ini menjadi tamu rutin mereka.

“Pertama lingkungannya cekung, memang paling cekung di kawasan itu diantara cekungan Bandung. Kedua, pada cekungan tersebut banyak pemukiman, itu masalahnya. Insya Allah kalau kolam retensi 5 – 10 hektar di situ dijadikan kolam yang sangat dalam. Tentu akan cukup mengurangi beban banjir, beban lingkungan yang harus menahan banjir di kawasan itu,” ujar Aher.

Keterangan foto: Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan