Ketika Fraksi 'Kewalahan' Hadapi Pertanyaan Kritis Pelajar SMA IT Al-Kahfi Bogor

Fraksi PKS DPR RI menerima kunjungan dari SDIT Al-Kahfi Bogor, Selasa (26/4)
Fraksi PKS DPR RI menerima kunjungan dari SDIT Al-Kahfi Bogor, Selasa (26/4)

Jakarta (26/4) - Kelihaian berargumentasi yang dimiliki anggota dewan Fraksi PKS, tampaknya kali ini tidak muncul saat menghadapi pertanyaan kritis nan cerdas dari para pelajar SMA IT Al-Kahfi, Bogor, Jawa Barat, yang melakukan kunjungan ke DPR RI, Selasa (26/4).

Wakil Ketua Komisi X Fikri Faqih, misalnya, cukup 'kewalahan' untuk menjawab pertanyaan dari siswi Marsha Novanda Fahirza tentang bagaimana jika ada anggota dewan yang menggunakan uang saat berkompetisi di pemilihan legislatif.

"Saya cukup bingung, gimana menjawab pertanyaan dek Marsha ini. Memang setahu saya, ada yang menggunakan uang. Tapi, pengalaman saya maju dulu di DPR, justru saya malah banyak dibantu oleh orang untuk mengumpulkan suara," papar Fikri.

Mantan Ketua Umum DPW PKS Jawa Tengah ini mengaku dirinya cukup beruntung untuk bertarung di pileg 2014 kemarin. Sebab, dirinya diuntungkan dengan adanya kampanye dini saat menjadi bupati Tegal sebelum pileg di tahun 2013.

"Alhamdulillah, meskipun kalah di pilkada bupati Tegal, tapi spanduk saya masih bertebaran dimana-mana. Jadi, warga setidaknya masih ingat nama saya," cerita Fikri.

Lain halnya, dengan pertanyaan dari Ketua Kelas X IPS 2 Ammar Mandiri Lubis. "Bagaimana caranya Pak agar jalan menuju sekolah saya di Lido itu dapat diperbaiki? Karena kondisinya cukup parah dan menyulitkan kami ke sekolah," tamya Ammar.

Menjawab itu, Fikri juga mengaku tidak tahu banyak. Sebab, seharusnya, yang lebih berkompeten untuk menjawab adalah anggota Komisi V yang menangani infrastruktur.

"Namun, kalau kerusakan jalan itu ada di dapil saya di Kota dan Kabupaten Tegal, serta Kabupaten Brebes, saya bisa mengupayakannya untuk diperjuangkan di rapat badan anggaran," jelas mantan Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah dua dari 2004 hingga 2014 ini.

Senada, Anggota Komisi X DPR RI Mustafa Kamal berharap dari adanya kunjungan ini, akan lahir pemimpin-pemimpin muda yang cerdas yang tidak belajar dari buku tapi juga dari pengalaman masa lalu.

"Dengan adanya kunjungan ini, adik-adik bisa melihat langsung proses pembuatan kebijakan. Harapannya, semoga Ananda dapat mempersiapkan diri, membangun leadership tidak hanya dari text book, tapi juga belajar dari masa lalu," jelas Mustafa Kamal.

Diketahui, kunjungan ini diterima oleh Fraksi PKS dalam rangka Hari Aspirasi yang rutin diselenggarakan tiap Hari Selasa. Selain dari SMA IT Al-Kahfi Bogor, Fraksi PKS juga terima aduan dari Aliansi Buruh Migran Internasional UNIMIG tentang gaji empat bulan yang belum dibayarkan kepada 3000 orang TKI di Arab Saudi.