Junaidi Minta BI ambil Langkah Kongkrit Terhadap Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Anggota Komisi XI DPR RI F-PKS, Ahmad Junaidi Auly
Anggota Komisi XI DPR RI F-PKS, Ahmad Junaidi Auly

Jakarta (09/05) -- Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Junaidi Auly meminta kepada Bank Indonesia (BI) untuk mengambil langkah yang cepat dan tepat terhadap nilai tukar rupiah yang semakin melemah kali ini.

"Kemarin nilai tukar rupiah terhadap dolar us sudah mencapai angka 14.000, pemerintah harus ambil langkah yg kongkrit agar tidak terus melemah, jangan sampai masyarakat berpikir pemerintah terkesan membiarkan nilai tukar melemah.” ungkap Junaidi dalam agenda Sosialisasi dengan BI tentang Tugas, Fungsi, serta Peran BI dalam Ekonomi di Daerah. Kalirejo, Lampung Tengah (8/5/2018)

Seperti diketahui, pelemahan rupiah sudah berlangsung pada beberapa pekan yang lalu, dimulai pada angka 13.700 sampai 13.900, hingga menyentuh angka 14.000 senin kemarin. "Pemerintah harus tunjukkan keseriusan kinerjanya pada masyarakat terkait nilai tukar rupiah ini, karena dampaknya terhadap hutang Indonesia yang terus membengkak karena ada hutangnya yang berbentuk dollar." Ujar Anggota DPR yang biasa disapa bang Jun ini.

Selain itu, junaidi juga membahas pelaksanaan tugas BI terkait inflasi daerah yang mana dengan terbentuknya Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) bisa terus berkontribusi agar inflasi di daerah khususnya Lampung bisa terus stabil.

"Sinergitas dan koordinasi yang intens antara TPID dengan stakeholder terkait terus ditingkatkan demi terkendalinya inflasi dan harus siap dalam menghadapi bulan puasa dan lebaran nanti" Ujar Anggota Legislatif asal Lampung ini."

Bang Jun menegaskan, "tantangan kedepan dalam pembangunan ekonomi daerah sangat diperlukan penguatan koordinasi antara BI dan pemda baik tingkat provinsi atau kabupaten/kota karena makin besar dan pentingnya sumbangsih dan peranan daerah dalam pembangunan perekonomian nasional yang sering diabaikan oleh pemerintah pusat dan semoga perkembangan pembangunan daerah makin optimal sekaligus memunculkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru." Tutup Junaidi yang juga Alumni Pascasarjana UNILA ini.

Disisi lain, Bank Indonesia perwakilan Lampung yang diwakilkan oleh ibu Meily Ika Permata kepala tim pengembangan ekonomi BI Lampung mengatakan bahwa "kami sudah memainkan peran dalam pembangunan ekonomi daerah yaitu menciptakan/menumbuhkan pusat pusat ekonomi baru dengan meningkatkan aktivitas perekonomian, mengoptimalkan potensi daerah, dan mengatasi kesenjangan ekonomi di daerah." Ujar Meily.