Jabar Bantu Pembangunan Bima Pasca Banjir

Bima (17/1) - Pemerintah Provinsi Jawa Barat memberikan bantuan untuk korban banjir bandang Kota Bima sebanyak Rp 3,5 Miliar. Dari bantuan ini sebesar Rp 1,5 Miliar akan digunakan untuk pembangunan Masjid Raya Kota Bima, sementara Rp 2 Miliar akan digunakan untuk bantuan langsung warga dan rehabilitasi.

"Mohon izin Pak Gubernur, saya minta dari bantuan Rp 3 Miliar ini akan kami gunakan untuk memperbaiki Masjid Raya Kota Bima," ujar Walikota Bima M Qurais Haji Abidin saat menerima bantuan secara simbolis langsung dari Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) di Kantor Walikota Bima, Jl. Soekarno-Hatta Kota Bima, NTB, Senin (16/1/17).

Bantuan Jawa Barat ini berupa dana sebesar Rp 2 Miliar bersumber dari dana Tidak Tersangka APBD Jabar 2017 yang akan masuk ke APBD Kota Bima. Ditambah dengan Rp 1 Miliar yang berasal dari masyarakat Jawa Barat yang dikumpulkan melaui Baznas dan CSR dari Bank Jabar Banten.

"Kami datang kesini untuk menyampaikan bantuan dari masyarakat Jawa Barat," ujar Aher dalam sambutannya.

Lanjut Aher, bantuan ini diberikan sebagai tanda empati masyarakat Jawa Barat terhadap warga Kota Bima yang mengalami musibah banjir bandang. Seperti diketahui bahwa Jawa Barat juga merupakan wilayah yang memiliki potensi bencana tinggi, sehingga empati ini muncul tatkala saudara kita juga terkena musibah bencana.

"Ini sebagai sebuah pertanda sikap empati masyarakat Jawa Barat atas musibah yang melanda masyarakat Bima di NTB. Karena kami juga sering merasakan ya, betapa kami sering diperhatikan berbagai pihak, ditengok saat musibah di Tasik, kemarin banjir bandang di Garut atau musibaj yang sering muncul di kawasan Bandung Selatan. Setiap bencana selalu ada aliran bantuan dari berbagai pihak," kata Aher.

Banjir bandang di Kota Bima terjadi pada 21 Desember 2016 lalu. Dari total 38 kelurahan yang ada, 33 diantaranya terkena banjir bandang dengan dampak kerusakan yang timbul hingga 100%. Kerugian akibat bencana ini ditaksir mencapai Rp 1 Triliun.

"Yang berat kami hadapi ada trauma masyarakat. Ada kekhawatiran dari masyarakat, jadi kalau masyarakat lihat awan gelap saja sekarang takut. Jangan jangan banjir lagi, jangan janganbanjir lagi," ujar Haji Abidin.

Tanggap darurat banjir badang Bima berlangsung selama tiga hari. Namun, musibah banjir kembali terjadi pada 23 Desember 2016 dan melanda dua kelurahan, sehingga tanggap darurat diperpanjang selama dua minggu dan akan berakhir pada Kamis, 19 Januari 2017 mendatang.

Ada hikmah yang terkandung dari musibah banjir ini. Haji Abidin berharap ada perubahan sikap dari masyarakat usai bencana terjadi. Menurutnya, masyarakat harus lebih peka dan peduli terhadap lingkungan, serta bisa meningkatkan rasa keimanannya kepada Allah SWT.

"Yang penting buat kita sekarang melakukan perubahan sikap. Dari tidak pernah shalat, lalu shalat. Dari suka membuang sampah sembarangan, jangan lagi buang sampah. Dari merasa mengambil tanah-tanah negara, tanah-tanah pantai, silahkan bermunajat untuk meninggalkan itu," ajak Haji Abidin di hadapan ratusan masyarakat Kota Bima yang hadir pada acara serah terima bantuan ini.

"Kita kembali menata sungai, kali, saluran air kita. Itu yang lebih penting," tambahnya.

Selain bantuan uang tunai, Jawa Barat juga memberikan bantuan peralatan atau perlengkapan kebutuhan rumah tangga. Pada kesempatan ini diserahkan secara simbolis kepada warga, seperti kompor gas, kasur, peralatan sekolah, serta kebutuhan warga lainnya.

Usai memberikan bantuan, Aher serta rombongan langsung meninjau beberapa titik lokasi yang terdampak banjir. Aher meninjau lokasi SD Negeri 25 dan 54 Kota Bima. Sekolah ini mendapat bantuan berupa 150 tas sekolah, alat tulis, peralatan olah raga, peralatan belajar-mengajar, serta ada pula bantuan untuk para guru. Sekolah ini kondisi bangunannya cukup rusak karena diterjang banjir bandang hingga mencapai satu meter lebih.

"Anak-anakku, mari kita jaga lingkungan kita. Pelihara hutan kita, pelihara sungai kita. Karena di Jawa Barat itu sekarang ada slogan baru agar kita lebih cinta pada lingkungan, yaitu 'Kita Jaga Alam, Alam Jaga Kita'," ajak Aher di hadapan puluhan siswa/siswa sekolah tersebut.

Aher kemudian melanjutkan tinjauannya ke Masjid Raya Kota Bima yang masih dalam tahap pembangunan. Proses pembangunan masjid ini sudah mencapai sekitar 70%. Untuk itu, secara spontan Bank BJB melalui Direktur Komersial Bank BJB Suartini menambah bantuan Rp 500 juta untuk pembangunan masjid tersebut, sehingga total bantuan yang diberikan Jawa Barat menjadi Rp 3,5 Miliar dari Rp 3 Miliar bantuan yang diberikan sebelumnya.