Impor Beras Pukulan Berat Kesejahteraan Petani

Ilustrasi
Ilustrasi

Jakarta (19/2) -- Ketua Bidang Ekonomi Keuangan, Industri, Teknologi dan Lingkungan Hidup (Ekuintek) DPP PKS Memed Sosiawan menyayangkan kebijakan pemerintah yang mengatur mengenai Ketentuan Ekspor dan Impor Beras yang tidak mempertimbangkan kesejahteraan para petani lokal.

"Kebijakan impor 500.000 ton beras ini akan menjadi pukulan berat bagi petani, khususnya pada saat para petani memasuki musim panen raya," ungkap Memed, Senin (19/02/2018) di Gedung DPP PKS, Jakarta Selatan.

Memed menerangkan, perubahan kebijakan dari Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 1 2018 Tentang Ketentuan Ekspor dan Impor ke Peraturan Presiden (Penpres) No. 48 Tahun 2016 tidak memberikan solusi yang nyata kepada masyarakat, khususnya kepada para petani lokal.

"Pemerintah hanya sekedar mengalihkan lembaga yang bertanggung jawab terhadap impor, tetapi tidak mengindahkan kekhawatiran petani terhadap dampak psikologi harga gabah dan beras yang kemudian berdampak pada kesejahteraan ditingkat petani," lanjutnya.

Memed meminta kepada pemerintah agar memberikan perhatian kepada kesejahteraan para petani lokal. Melalui kebijakan yeng bepihak kepada para petani.

"Pemerintah harus punya komitmen untuk menyerap semua gabah dan beras petani pada tingkat harga yang menguntungkan bagi petani, berapapun tingkat harga dalam negri. Kebijakan ini sebagai bentuk memuliakan para petani" terangnya.