Hidayat: Sejak Lahir PKS Selalu Usung Budaya Adiluhung

Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid menyerahkan simbolik wayang Semar. (Donny/PKS Foto)
Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid menyerahkan simbolik wayang Semar. (Donny/PKS Foto)

JAKARTA (28/1) -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sudah lama mencanangkan diri mengusung budaya adiluhung Indonesia.

Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Dr Hidayat Nur Wahid saat membuka pegelaran wayang dengan lakon "Semar Mbangun Kahyangan" di halaman DPP PKS, Jln Tb Simatupang, Jakarta Selatan, Sabtu (28/1/2017).

Menurut Hidayat, bukan kali ini saja PKS melestarikan seni dan budaya Nusantara. Bahkan, sejak partai ini berdiri dengan nama Partai Keadilan, salah satu misinya adalah melestarikan budaya Indonesia yang adiluhung.

PKS, lanjut dia, pernah memberikan penghargaan bidang kebudayaan kepada dalang Ki Manteb Sudarsono.

Selain itu, saat menjadi ketua MPR, dirinya bersama Yusuf Ashari yang saat itu menjabat menteri perumahan rakyat didaulat menjadi penasihat Persatuan Dalang Indonesia (Pepadi).

"Jadi dalam sejarah orang PKS pernah menjadi penasihat Pepadi," ungkap Wakil Ketua MPR RI itu.

Selain itu, saat Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PKS di Yogyakarta 2011 juga digelar beberapa sajian budaya. Salah satunya pagelaran wayang dengan dalang Ki Manteb Sudarsono.

"Jadi hubungan PKS dengan wayang dan seni budaya pada umumnya sudah lama," tegas Hidayat.

Terlebih, ungkap Hidayat, dalam perspektif penyebaran Islam di Nusantara, wayang memegang peranan penting. "Islam bukan menjadi penghalang budaya. Kita mengerti wayang menjadi sarana Islam di Tanah Jawa," ujar dia.