Hidayat Lakukan Diplomasi Parlemen ke Malaysia

Kuala Lumpur (7/8) - Dalam rangka diplomasi parlemen, Wakil Ketua MPR RI M. Hidayat Nur Wahid (HNW) melakukan kunjungan ke parlemen Malaysia di Kuala Lumpur pada Senin (5/8/2018).

HNW dan rombongan diterima Yang Dipertua Parlemen Malaysia Dato Mohammad Ariff, Timbalan Yang Dipertua Parlemen Malaysia Dato Mohd Rashid Hasnon, dan anggota Parlemen Malaysia Nurul Izzah.


Dalam sambutannya HNW menyampaikan ucapan selamat atas keberhasilan Malaysia dalam menyelenggarakan pemilu yang demokratis, dan pergantian kepemimpinan nasional secara aman dan damai tanpa ada perpecahan.

"Itu menujukkan bahwa negara yang mayoritas Muslim, khususnya Melayu, bisa menjadi contoh dalam berdemokrasi. Tetap damai, dinamis, tanpa ada pertumpahan darah," ujar HNW yang didampingi anggota MPR unsur DPD RI asal Yogyakarta, Cholid Mahmud.

Ia berharap bisa bekerjasama dengan parlemen Malaysia yang dipimpin Pakatan Harapan untuk menguatkan praktek demokrasi di negeri mayoritas Muslim, juga membantu memberikan solusi bagi permasalahan di Kawasan Asia Tenggara.

HNW mendorong agar parlemen Malaysia turut berpartisipasi secara kuat terhadap masalah-masalah yang dihadapi umat khususnya di Asia Tenggara. Seperti menyelesaikan masalah pengungsi Rohingya dan membantu bangsa Moro di Mindanao, Filipina Selatan.

"Kita, parlemen Malaysia dan Indonesia, harus berpartisipasi membantu bangsa Moro di Mindanao, agar otonomi khusus yang baru saja mereka dapatkan, akan sepenuhnya menjadi solusi untuk keadilan, kesejahteraan, dan kemajuan masyarakat di Mindanao yang menguatkan kesatuan Filipina dan menghadirkan keamanan bagi Filipina dan negara-negara tetangganya. Karena dengan sukses sebagai kawasan berotonomi khusus, diharapkan Mindanao tak lagi bisa dijadikan sebagai basis atau tempat aktivitas terorisme ISIS, sebagaimana pernah terjadi belakangan ini,” kata Hidayat.

Di samping itu HNW juga menyinggung masalah maraknya penyeludupan narkoba dari Malaysia yang menjadikan Indonesia sebagai negara tujuan dan Malaysia sebagai Negara Transit. HNW berharap parlemen Malaysia bisa membuat aturan perundangan untuk mencegah masuknya narkoba ke Indonesia melalui kawasan Malaysia, dengan memberlakukan hukuman mati, sebagaimana diberlakukan kepada siapapun yang menyelundupkan narkoba ke Malaysia.

HNW juga berharap dengan banyaknya WNI yang bekerja dan bermukim di Malaysia bisa menjadi alat pemersatu dan mempererat hubungan kedua negara dan saling menghormati serta menghargai antara pemberi kerja dan penerima kerja. sesuai dengan slogan Dewan Rakyat Malaysia: "Bersekutu Bertambah Mutu". Dan diharapkan agar Parlemen Malaysia turut berperan untuk bisa tercapainya tujuan mulia tersebut.

Yang Dipertua Dewan Rakyat dalam sambutannya, mengapresiasi kunjungan Wakil Ketua MPR RI beserta rombongan dan berharap bisa menjalin kerjasama dengan MPR. Parlemen Malaysia saat ini baru saja melalui masa transisi, dan sedang mencoba melakukan perubahan di berbagai aspek. Dato Mohammad Ariff mengakui, "Kami perlu banyak belajar dari Indonesia tentang keberagaman dan persatuan, dengan jumlah penduduk yang banyak, beragama suku dan bahasa, namun mampu hidup berdampingan, dan bisa berkali-kali menyelenggsarakan pemilu dan pilkada dg demokratis, aman dan damai.

Yang Dipertua setuju bahwa Negara Malaysia dan Indonesia harus aktif dan turut serta dalam mewujudkan perdamaian dan kesejahteraan di kawasan Asia Tenggara. Ia berharap diplomasi parlemen seperti itu terus dilakukan agar parlemen dapat memberikan kontribusi yang positif.

Selain bertemu Yang Dipertua Dewan Rakyat, rombongan HNW juga bertemu dengan Wakil Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Malaysia.