Fraksi PKS: Postur APBD Kota Serang Tidak Ideal

Serang -- Postur APBD Kota Serang yang baru disahkan belum Ideal, karena proporsi belanja tidak langsung masih lebih besar dari belanja langsung.

Demikian disampaikan ketua Fraksi PKS, DPRD Kota Serang TB Ridwan Akhmad, Rabu (27/11/2019).

Menurutnya Ridwan, idealnya belanja langsung lebih besar dari belanja tidak langsung. Karena belanja langsung adalah belanja daerah yang diperuntukan pada program pembangunan yang dirasakan secara langsung oleh masyarakat, sedangkan belanja tidak langsung lebih banyak untuk gaji ASN.

"Besaran belanja tidak langsung lebih besar dari belanja langsung salah satunya karena adanya kenaikan pada pos anggaran pengasilan tambahan TPP PNS sekitar 50 milar," ujarnya.

PKS memgingatkan kembali kepada seluruh ASN Pemkot Serang untuk meningkat kinerja dan pelayanan kepada masyarakat agar lebih maksimal.

"Jika Kinerja dan Pelayanan kepada masyarakat tidak ada peningkatan , maka kami akan evaluasi terhadap kenaikan TPP PNS tersebut pada RAPBD 2021," katanya.

Soal defisit yang mencapai Rp 74 Milyar dan menutupnya dengan Silpa, kata Ridwan, sama halnya dengan merencanakan Silpa yang besar, makanya akan banyak program pembangunan yang tidak akan terserap anggarannya.

"Itu sama artinya Pemkot sudah merencanakan 'kegagalan penyerapan anggaran' ujungnya masyarakat yang di rugikan," ucapnya.

Silpa Rp 74 miliar tersebut terlalu besar, karena Pemkot hanya mengandalkan skema tunggal, menutup Defisit dengan pendapatan Silpa .

"Seharusnya menutup Defisit tersebut dengan efesiensi belanja atau menggenjot kembali Pendapatan Asli Daerah, Jika itu tidak mampu dilakukan maka jangan memasang angka defisit yang terlalu besar dalam postur APBD 2020," pungkasnya.

Sumber: RMOL Banten