Endrizal: Wujudkan Bandung Agamis dengan Koperasi Syariah

Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Kota Bandung Endrizal Nazar (kiri) saat berdialog dengan komunitas bisnis di kantor MUI Kota Bandung, Jumat (7/12) (dok Humas PKS Kota Bandung)
Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Kota Bandung Endrizal Nazar (kiri) saat berdialog dengan komunitas bisnis di kantor MUI Kota Bandung, Jumat (7/12) (dok Humas PKS Kota Bandung)

Bandung (13/12) -- Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Kota Bandung Endrizal Nazar mengajak masyarakat kota Bandung mewujudkan Bandung sebagai kota agamis.

Hal itu, kata Endrizal, dimaknai dengan bagaimana kesadaran ummat beragama untuk bisa mengimplementasikan menjadi nilai-nilai keagamaan dalam kehidupannya. Tidak hanya fokus dalam aspek ibadah, termasuk aspek muamalah seperti aplikasi ekonomi Syariah.

“Bagi kita (umat Islam) tentu bukan hanya aspek faham u’budiyah (ibadah) tapi di aspek muamalah dan salah satunya di aspek ekonomi Syariah,” ujar Endrizal saat berdialoh dengan komunitas bisnis di kantor MUI Kota Bandung, Jumat (7/12/2018).

Endrizal mengingatkan janji politik Walikota Bandung 5 tahun kedepan dengan mengembangkan satu koperasi masjid per kelurahan di kota Bandung melalui Program Inovasi Pembangunan dan Pemberdayaan Kewilayahan (PIPPK) Plus yang telah digulirkan. Kata plus dalam program tersebut difokuskan untuk bidang keagamaan.

Anggaran tersebut, kata Endrizal, dapat digunakan untuk membiayai kebutuhan dasar seperti gaji guru ngaji dan sarana prasarana masjid, sehingga tidak tergantung kepada kementerian agama. Bila DKM masjid mampu mengatasi kebutuhan dasar tersebut, ia mendorong agar masjid mengembangkan koperasi syariah.

“PIPPK kita tambahkan plus, plus itu lebih banyak dimaknai dengan plus anggarannya target kita hingga 200 juga setiap tahunnya, tetapi kita juga tambahkan aspek plus dibidang keagamaan. Jadi memang di keagamaan, selama ini ada anggaran dana untuk guru mengaji dari FKDT yaitu melalui kementerian agama,” jelasnya.

Ia juga berpandangan perlunya edukasi bagi penyelenggara masjid, sepertiDKM dan Majelis Taklim guna menyambut program ini sehingga dapat direalisasikan.

"Ada dua aspek yang perlu mendapatkan sorotan yaitu aspek SDM, kelembagaan dan lingkup masyarakat. Aspek-aspek ini perlu adanya pembenahan agar bisa mengembangkan satu koperasi masjid per kelurahan, total akan ada 151 koperasi masjid di kota Bandung," katanya.

Politisi PKS ini berharap program ekonomi syariah di komunitas bisnis muslim dapat berkembang. Ia meyakinkan, pemerintah kota Bandung akan memfasilitasi melalui pengawalan regulasi maupun pendampingan sampai ke pemodalan.