Eep Saefulloh Fatah: PKS Miliki Peluang Sebagai Oposisi

CEO Polmark Indonesia Eep Saefulloh Fatah saat menjadi narasumber dalam Leadership Talks Rakornas PKS 2019 di Jakarta, Jumat (15/11) (PKSFoto)
CEO Polmark Indonesia Eep Saefulloh Fatah saat menjadi narasumber dalam Leadership Talks Rakornas PKS 2019 di Jakarta, Jumat (15/11) (PKSFoto)

Jakarta (15/11) -- CEO Polmark Indonesia Eep Saefulloh Fatah ungkapkan peluang-peluang yang dapat dimanfaatkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai oposisi pemerintah di acara Rapat Koordinasi Nasional PKS, Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (15/11/2019).

"Ada gejala yang teman-teman PKS dan partai diluar pemerintahan harus manfaatkan sebagai peluang dari 2019 ke 2024. Saat ini sebetulnya sedang terjadi satu fenomena yang penting dengan beberapa indikasi. Kalau dulu kita sering berdebat politik sebagai panglima atau ekonomi sebagai panglima, saya sebagai pengamat dari jauh menjawab bukan politik bukan ekonomi tapi penghasilan negara," ucap Eep saat menjadi narasumber dalam acara Leadership Talks Rakornas PKS.

Eep menuturkan tentunya ada tantangan yang harus dihadapi oleh PKS dari tahun 2019 menuju pemilihan 2024 kedepan. Salah satunya adalah cara menghadapi generasi baru yang tidak memiliki kesadaran penuh tentang reformasi dan segala pesannya.

"Generasi milenial, generasi Z, menjadi segmen pemilih yang besar di 2024. Ini yang saya katakan sebagai tantangan pertama, bagaimana PKS menghadapi para pemilih pasca reformasi. Kalaupun reformasi akan dijual, maka bukan dalam bentuk yang normatif tapi yang sudah diterjemahkan mejadi jawaban konkret atas persoalan mereka sehari-hari," terang Eep.

Eep juga mengatakan bahwa PKS seharusnya menjadi partai yang paling siap dalam menghadapi tantangan ini.

"Disisi lain PKS mestinya partai yang paling siap. Tahun 2024 adalah jaman generasi kedua politisi reformasi. Ramalan tersebut sebenarnya sudah dibuat dari lama ya, zaman reformasi pertama akan segera berakhir," kata Eep di depan audiens.

Selain itu Eep juga mengingatkan bahwa menuju 2024 partai politik harus bertahan agar tidak menjadi partai yang mengambang.

"Partai mengambang adalah partai yang kehilangan orientasinya kepada pemilih dan tidak memiliki basis kader yang kuat. Kalau ini dialokasikan kepada PKS salah alamat karena PKS justru rajin dan mengecualikan diri dalam hal ini," jelas konsultan politik ini.

Terakhir Eep juga berpesan bahwa PKS sudah menjadi partai yang terlanjur mengikrarkan diri sebagai oposisi pemerintah dan diharapkan tetap melanjutkan posisinya tersebut.

"Menurut saya PKS sudah kadung mengikrarkan diri sebagai oposisi, lanjutkan itu dengan melawan perekayasaan 2024, karena itu menurut saya yang terbaik," kata Eep menutup sesinya.