Covid-19 Singkap Kegagapan Pemerintah Tangani Pembelajaran Jarak Jauh

Depok (20/5) - Selain nasib guru honorer yang tidak mendapat dukungan penuh pemerintah, Ketua Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra) DPP PKS Fahmy Alaydroes menilai ada kegagapan lain yang dialami oleh pemerintah dalam dunia pendidikan apalagi  di masa pandemi Covid-19.

"Di musibah Covid-19, kembali tersingkap bahwa musibah ini membuat kita gagap di dalam upaya penerapan kebijakan pendidikan yang fondasinya masih rapuh," kata Fahmy di webinar yang diadakan Bidang Kesra dengan tema 'Pendidikan Untuk Kebangkitan Indonesia Baru: Menakar Kegagapan Pemerintah Mengelola Pendidikan Rakyat Dalam Masa Pandemi', Rabu (20/5/2020).

Pembelajaran jarak jauh yang dianggap membawa solusi justru membawa masalah baru.

"Permasalahan ketidaksiapan, ketidakbiasaan guru atau siswa dengan pembelajaran jarak jauh. Pembelajaran jarak jauh diartikan memindahkan pelajaran sekolah ke rumah melalui media internet, yang terjadi adalah penjejalan tugas-tugas. Orangtua ikut repot belum lagi keluhan di berbagai tempat," ungkap Fahmy.

Pembelajaran jarak jauh, kata Fahmy, tidak bisa efektif karena banyak daerah kurang support. Infrastruktur sinyal yang masih lemah apalagi di daerah sana.

"Kalau pun internet ada, tidak semua orangtua siswa punya gadget yang cukup untuk mengakses internet. Lalu secara ekonomi ada pembelian biaya pulsa dan sebagainya. Ini persoalan yang tidak tahu kapan musibah Covid-19 ini akan berakhir," kata dia.