China Harus Hormati Indonesia Terkait Laut Natuna Utara

Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Rofi' Munawar
Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Rofi' Munawar

Jakarta (18/7) - Wakil Ketua Badan Kerjasama Antarparlemen (BKSAP) DPR RI Rofi' Munawar meminta pemerintah China menghormati langkah Indonesia yang telah merilis peta resmi baru yang mengganti nama zona ekonomi eksklusif Laut China Selatan sebagai Laut Natuna Utara.

"Pemerintah China harus menghormati langkah Indonesia terkait penamaan kawasan yang ada di dalam teritorinya sendiri. Adapun terkait keberadaan dan sengketa Laut China Selatan prinsip Indonesia harus tetap berpegang teguh sesuai dengan aturan internasional yang berlaku," kata Rofi' di Jakarta, Selasa (18/7) menanggapi protes Pemerintah China atas penamaan Laut Natuna Utara.

Legislator asal Jawa Timur ini beralasan bahwa pemutakhiran peta geografis dan kontinen yang dilakukan oleh Indonesia sejatinya sebagai langkah menjaga wilayah kedaulatan Indonesia. Di sisi lain, hal ini berguna dalam mengidentifikasi berbagai potensi yang ada dan belum teroptimalkan.

"Pemerintah harus secara konsisten menerapkan langkah pemetaan ini berdasarkan kajian dan pertimbangan yang selama ini telah dirumuskan. Tidak boleh ada intervensi yang mengganggu!" tegasnya.

Bercermin pada peristiwa ini, Rofi' mendorong Pemerintah untuk segera mendaftarkan secara resmi peta terbaru berserta kawasan lautnya ke International Hydrographic Organization (IHO). Kemudian juga secara simultan pemerintah melakukan langkah cepat rencana proses pendaftaran terhadap 1.106 pulau kecil ke Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO).

"Sengketa kawasan dan wilayah akan senantiasa terjadi, terlebih kita dengan banyak negara yang bersinggungang secara langsung maupun tidak. Pemerintah harus bersikap tegas terhadap semua wilayah kedaulatan Indonesia," pungkasnya.