Cegah Bencana 2015 Terulang, Karlahut Riau Harus Segera Dimitigasi

Jakarta (8/3) - Anggota Komisi IV DPR RI Rofi Munawar meminta pemerintah pusat responsif terhadap penetapan status Siaga Darurat kebakaran lahan dan hutan (Karlahut) oleh Pemerintah Provinsi Riau. Penetapan tersebut dilakukan menyusul lima kabupaten di Riau menetapkan siaga darurat.

"Kita tidak mau bencana karlahut yang parah sepanjang tahun 2015 terulang kembali di tahun ini. Pemerintah pusat harus segera melakukan mitigasi bencana dan respon cepat terhadap penetapan siaga bencana di Provinsi Riau,"jelas Rofi di Jakarta, Rabu (9/3).

Penetapan status Siaga Darurat disampaikan langsung oleh Plt Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, dalam rapat koordinasi Karlahut, di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Senin (7/3/2016). Rapat Koordinasi Karlahut tersebut dihadiri Danrem Riau, Danlanud, Kapolda dan Pangdam I Bukit Barisan serta jajaran BPBD Kabupaten.

Legislator dari Dapil Jawa Timur VII ini menjelaskan bencana Karhutla pada dasarnya bukan kejadian yang tiba-tiba, namun dapat diprediksi dan diantisipasi. Langkah Pemprov Riau menetapkan siaga bencana patut diapresiasi, karena secara aktif melakukan monitoring dan evaluasi yang intensif terhadap perkembangan terkini terkait daerahnya.

"Kebakaran hutan dan lahan tidak hanya faktor lingkungan, tapi juga karena faktor lainnya yang disebabkan oleh perilaku manusia yang secara sengaja maupun tidak melakukan pembakaran. Karenanya usaha preventif sangat perlu dilakukan sedini mungkin," ujar Anggota Panja Illegal Logging dan Kerusakan Hutan ini.

Selain itu, Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI bidang Industri dan Pembangunan (inbang) ini juga meminta pemerintah pusat segera melakukan koordinasi dengan beberapa Kementerian dan Lembaga (K/L) baik vertikal maupun horizontal.

"Respon pemerintah akan sangat menentukan terhadap bencana karhutla di Indonesia. Kondisi ini sebenarnya sudah disadari jauh-jauh hari, karena fenomena alam el nino yang berkepanjangan akan diprediksi akan kembali terjadi di tahun 2016," pungkas Rofi.

Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mendeteksi keberadaan 18 titik panas yang tersebar di lima kabupaten di Provinsi Riau. Sepanjang awal tahun 2016, kepolisian Daerah Riau menyatakan 222,5 hektare lahan di delapan kabupaten terbakar.

Keterangan Foto: Anggota Komisi IV DPR RI Rofi Munawar