Anugerah Berkhidmat Award, Apresiasi PKS untuk Pelopor Masyarakat Jakarta

JAKARTA (11/10) - Rangkaian Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-4 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DKI Jakarta berbeda dengan sebelumnya. Mengusung tema "Berkhidmat untuk Rakyat Jakarta", PKS DKI Jakarta memberikan penghargaan "Anugerah Berkhidmat Award" kepada para kadernya yang aktif dalam tujuh kategori.

"Ada tujuh kategori penghargaan, antara lain dakwah, lingkungan, pendidikan, sosial kemasyarakatan, kesehatan, ekonomi, dan seni. Penghargaan ini ditujukan kepada para kader yang telah melakukan kerja-kerja pelayanan secara konsisten kepada masyarakat Jakarta," tutur Koordinator Acara Muswil Hesty Ambarwati di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta, Ahad (11/10).

Menurut Hesty, sejak dibuka selama tiga hari (5-10 Oktober 2015), tercatat ada 50 nama yang direkomendasikan kader PKS se-DKI Jakarta. Nama-nama yang direkomendasikan tersebut, tambah Hesty, sama-sama memiliki kerja yang hebat dan bermanfaat untuk masyarakat. "Alhamdulillah, kami dapatkan tujuh nama kader yang berhak mendapatan penghargaan," jelas Hesty.

Berikut tujuh nama peraih Anugerah Berkhidmat Award:

1. Kategori Dakwah: Salim Abdulloh (Pademangan, Jakarta Utara). Pengelola pengajian 100 orang ibu-ibu dan pembina 120 anak jalanan di wilayah Kampung Muka Ancol, Jakarta Utara

2. Kategori Pendidikan:  Handayani Suminar Indrati (Kembangan, Jakarta Barat). Founder dan aktivis Gerakan Jakarta Ramah Autis Yayasan MPATI, volunteer Yayasan Kita dan Buah Hati untuk program "Cegah Kekerasan Seksual pada Anak" untuk 3000 DKI Jakarta, dan konsultan gratis untuk sekolah kurang mampu.

3. Kategori Kesehatan: Caharudin (Cilincing, Jakarta Utara). Pencetus Program Kawasan Sehat Mandiri dan Pengelolaan Sehat Lingkungan yang diterapkan di RW setempat, seperti pembuatan gerobak sampak, MCK, tong sampah, dan penghijauan lingkungan.

4. Kategori Lingkungan: Ratih Mutualita (Tebet, Jakarta Selatan). Pendiri Komunitas Kampung Asri dimana program yang dihadirkan adalah penanaman sayur organik dengan memanfaatkan lahan sempit di rumah warga masing-masing, dimana sayur dan komposnya dihasilkan dari rumah tangga masing-masing.

5. Kategori Ekonomi: Nur Hasanah (Kebon Jeruk, Jakarta Barat). Pendiri Bank Sampah Ta'awun (BST) dengan cara  mendidik masyarakat untuk mengkonversikan sampah menjadi pundi-pundi rupiah

6. Kategori Seni: Dwi Cahyadi (Jakarta Timur). Pendongeng yang telah aktif sejak 2006, aktif sebagai anggota teater Kanvas, dan penggagas gerakan #AyahBercerita.

7. Kategori Sosial Kemasyarakatan: Yadi Cahyadi (Jakarta Pusat). Pendiri DETAK (Dana Ta'awun Kemayoran) yang aktif melakukan penggalangan dana infak dari para kader dan simpatisan PKS serta masyarakat umum untuk membuat program klinik gratis, posyandu lansia, komunitas sepeda, dan sebagainya.

"Mereka adalah manusia biasa dengan karya yang luar biasa. Kerja-kerjanya dalam senyap, jauh dari hingar-bingar pemberitaan media. Kerja mereka adalah membumikan kebaikan dengan nafas yang lebih panjang," tutup Hesty.

 

Sumber: PKS Jakarta