Aleg PKS Sarankan Pemilu Selanjutnya Gunakan Data Dukcapil

Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Mardani Ali Sera
Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Mardani Ali Sera

Jakarta (11/07) -- Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Mardani Ali Sera menyarankan agar data kependudukan dari Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil (DItjen Dukcapil) dijadikan sumber rujukan utama untuk pemilu yang akan datang.

"Saya pribadi cenderung kepada data yang didapat dari Ditjen Dukcapil, karena perekaman e-KTP kita sudah hampir 95%. Jadi gunakan data yang mahal ini untuk semua kegiatan khususnya Pemilu," papar Aleg yang berasal dari PKS ini usia memimpin rapat Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi II DPR RI dengan jajaran pemerintah Provinsi Jawa Timur, KPU, Bawaslu, Polda, dan Kejati terkait evaluasi Pemilu 2019 di Kantor Gubernur Jawa Timur, Surabaya, Selasa (09/07/2019) lalu.

Saat ini ada dua sumber data untuk Daftar Pemilih Tetap (DPT). menurut politisi Fraksi PKS itu, dari kedua sumber tersebut terkendala dalam masalah agregasi. Maka sebaiknya pemilu yang akan datang lebih baik fokus pada satu sumber data.

"DPT ini segera diselesaikan. Dua sumber data, satu dari Ditjen Dukcapil dan satu lagi hasil dari coklit (Pencocokan dan Penelitian) KPU. Memang dua sumber data ini mengagregasinya tidak mudah. Karena itu dari masukan yang berkembang, segera tetapkan salah satu sumber," ungkapnya.

Pada pemilu lalu, proses pemutakhiran data pemilih terus mengalami perbaikan. Bahkan DPT mengalami perbaikan sebanyak 3 kali. Penetapan DPT Hasil Perbaikan III (DPTHP III) baru dilakukan pada tanggal 8 April 2019 atau 9 hari menjelang pemungutan suara.

Meskipun demikian penyelenggaraan Pemilu 2019 di Jatim dinilai baik oleh Mardani. "Karena petugas Pemilunya saja berjumlah 1,2 juta. Mas Himawan (Plt. Asisten Sekda Jatim) menemani kami perwakilan dari Pemprovnya. 1,2 juta itu banyak sekali, dan ternyata berjalan dengan baik, 38 Kabupaten Kota hampir 30 juta lebih DPT," ujarnya.

Sementara itu, Plt. Asisten Sekda Provinsi Jawa Timur Himawan Estu Bagjo mengatakan dari segi keamanan. Secara umum Pemilu di Jatim berlangsung kondusif. Seluruh jajaran Pemprov Jatim lelah membangun komunikasi yang sinergis antar komponen yang ada. Terlebih lagi, ada peningkatan partisipasi pemilih yang signifikan, diikuti dengan suara sah.

"Di Jawa Timur ini seluruh Forkompinda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) kompak. Ibu GUbernur, Pak Kapolda, Pangdam, Pak Kajati bersama KPU dan Bawaslu itu sering bertemu dan membincangkan proses, kalau ada apa-apa dalam pelaksanaan langsung bisa diatasi," jelas Himawan.