Aher: Pemprov Jabar Berikan Bantuan untuk Korban Banjir Bima

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan

Bandung (16/1) - Pemerintah Provinsi Jawa Barat secara resmi menyerahkan bantuan bencana banjir Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, Senin, 16 Januari 2017. Bantuan sebesar Rp 2 miliar dari pemprov  dan Rp 1 miliar dari warga Jabar telah diterima langsung oleh Wali Kota Bima Abidin H Qurais di kantor Wali Kota Bima, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bima, NTB.

Dalam penyerahan itu, Wali Kota Bima meminta izin bantuan Rp 2 miliar tersebut masing-masing Rp 1 miliar akan disalurkan untuk pembangunan masjid raya Kota Bima dan Rp 1 Miliar untuk penanganan setelah banjir yang melanda Bima pada 21 dan 23 Desember 2016 lalu. Sementara itu, Rp 1 miliar dikelola Rumah Zakat untuk disalurkan ke warga langsung berupa alat-alat kebutuhan rumah tangga dan sekolah.

‎"Alhamdulillah, kami sudah menyerahkan bantuan masyarakat Jabar sebesar Rp 3 Miliar. Yang terdiri dari Rp 2 miliar dari APBD dan Rp 1 miliar dari CSR bank bjb dan masyarakat yang dikelola oleh Rumah Zakat. Insyaallah sampai pada yang berhak," ujar Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan usai menyerahkan bantuan.

Menurut dia, kegiatan tersebut sebagai sikap empati Jabar atas musibah yang melanda di Bima. Jabar pun sering merasakan bagaimana musibah terjadi, ketika ada pihak menengok mereka merasa ada yang memperhatikan.

"Misalnya bencana di Garut kemarin dan di Bandung Selatan, ketika bencana banyak mengalir bantuan dari semua pihak, selain Jabar. Kami merasakan ada yang memperhatikan, begitupula ketika kami dengar musibah ini (Bima) kami juga harus berempati sebagaimana mereka berempati pada kami," ucap dia.

Diakui Heryawan, selain Bima, sebelumnya bantuan disalurkan ke Pidi, Aceh.

Sementara itu, Wali Kota Bima Qurais H Abidin menuturkan, akibat banjir tersebut pihaknya mengalami kerugian material kurang lebih Rp 1 triliun yang mencakup Rp 340 miliar kerusakan infrastruktur, ekonomi Rp 600 miliar dan sisanya pertanian. ‎Banjir bandang tersebut terjadi dua kali. Pertama pada 21 Desember 2016, di susul pada 23 Desember 2016 ketika warga saat itu masih membersihkan sisa-sisa banjir.

"Banjir kedua justru lebih besar karena ada tambahan wilayah yang terdampak. Kami memiliki 38 kelurahan dari 5 kecamatan. Banjir pertama 33 kelurahan yang terdampak, banjir kedua ada dua kelurahan tambahan yang terdampak," ucap dia.

‎Diakui dia, saat ini masyarakat trauma terutama ketika awan sudah mulai mendung. Mereka takut banjir terjadi lagi. Namun pihaknya terus berupaya memulihkan trauma warga tersebut. Ha terpenting saat ini adalah perubahan sikap dengan meningkatkan ibadah dan perilaku hidup bersih dan sehat. Saat ini Pemkot Bima masih menerapkan tanggap darurat yang akan berakhir pada 19 Januari mendatang.

Sementara itu, usai menyerahkan bantuan, Heryawan meninjau sejumlah titik banjir. Salah satunya di SDN Bima 54. Bangunan bentengnya roboh, sementara ruang kelas masih utuh namun kotor dan lembab setelah banjir‎. Selain itu, Rumah Zakat membagikan alat sekolah pada murid-murid di sana. 

Setelah berkunjung ke SD, Heryawan meninjau lokasi pembangunan masjid. Di sana tercetus recana Bank bjb untuk menambah dana pembangunan masjid raya sebesar Rp 500 miliar

Sumber: pikiran-rakyat.com